Pandangan ini juga diperkuat oleh pesan yang selalu ditanamkan oleh ibunya, yaitu untuk tidak bergantung kepada siapa pun. Syifa mengakui bahwa ibunya adalah sosok yang kuat dan selalu mengajarkannya untuk mandiri.
"Nggak tahu itu trauma atau bukan. Karena ibu aku sangat mendidik aku untuk jangan pernah bergantung sama siapa pun," ucapnya.
"Dia mengasuh aku dan adik aku dengan bekerja. Jadi aku ngerasa tidak membutuhkan figur seorang lelaki. Jadi kayak aku bisa cari duit sendiri untuk mama aku dan adik aku," lanjutnya.
![El Rumi dan Syifa Hadju. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/17/24011-el-rumi-dan-syifa-hadju.jpg)
Namun, seiring waktu, cara pandang Syifa Hadju mengenai pernikahan mulai berubah. Salah satu faktornya adalah kehadiran ayah sambungnya yang kini dijadikannya sebagai panutan.
"Sampai akhirnya, alhamdulillah aku juga sudah ketemu ayah aku yang sekarang, ayah tiri aku yang sudah aku anggap dia kayak ayah aku sendiri," terang Syifa Hadju.
Kehadiran sosok ayah sambung membuatnya menyadari bahwa memiliki seseorang yang mendukung dan menyayangi dalam hidup adalah hal yang menyenangkan.
"Pas aku ketemu sama ayah aku yang sekarang, 'Oh ternyata senang sekali memiliki seseorang, ya,'" lanjutnya.
Selain itu, perubahan cara pandangnya tentang pernikahan juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
Banyak teman-temannya yang sudah menikah di usia muda, sehingga ia mulai berpikir bahwa menikah bisa menjadi bagian penting dalam hidupnya.
Baca Juga: Sama-Sama Broken Home, Intip Kedekatan El Rumi dan Syifa Hadju ke Ayah Sambung

"Aku baru kepikiran nikah kayak di beberapa tahun belakangan. Maksudnya di saat 'Oh ternyata teman-teman aku sudah nikah nih'. Dulu tuh umur aku 21, teman-teman aku sudah nikah, jadi aku kayak 'oh ternyata nikah tuh penting juga ya, jadi kayak aku pengen deh nikah,'" ujar Syifa Hadju.