Bobon Santoso Endus Kejanggalan Konten Rendang Willie Salim: Pergi ke Toilet, Bukan Mengawasi

Selasa, 25 Maret 2025 | 14:15 WIB
Bobon Santoso Endus Kejanggalan Konten Rendang Willie Salim: Pergi ke Toilet, Bukan Mengawasi
Bobon Santoso saat ditemui di kawasan Condet, Jakarta Timur, Senin (24/3/2025) [Suara.com/Tiara Rosana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bobon Santoso ikut memberikan tanggapan tekait konten masak rendang kreator konten Willie Salim yang tengah viral.

Diketahui, konten tersebut viral lantaran rendang seberat 200 kilogram yang tengah dimasak Willie Salim sebagai menu berbuka puasa tiba-tiba raib.

Menurut Bobon Santoso, terdapat kejanggalan dalam konten memasak rendang tersebut, terutama dalam segi waktu.

Awalnya Willie Salim berniat membagikan rendang buatannya sebagai menu berbuka puasa. Namun kenyataannya, proses memasak baru dimulai pukul 19.00 melebihi jam berbuka puasa.

"Jelas ada kejanggalan. Karena dari narasi di video itu disebutkan bahwa masak buat berbuka puasa. Sedangkan baru masuk daging aja itu di jam tujuh malam. Jadi itu sudah jelas bukan buat berbuka," kata Bobon Santoso saat ditemui di kawasan Condet, Jakarta Timur, Senin (24/3/2025).

Bobon Santoso (YouTube/CURHAT BANG Denny Sumargo)
Bobon Santoso tanggapi konten masak rendang Willie Salim yang jadi kontroversi 

"Dan kita juga bisa lihat waktu di video pertama itu, kondisi pencahayaan itu masih terang, tapi baru dilaksanakan di malam hari," ucapnya menyambung.

Bobon Santoso juga sempat membaca komentar di media sosial yang membeberkan situasi di lokasi kejadian.

Yang menjadi sorotan, warganet menguak fakta bahwa jumlah personel keamanan di lapangan tidak sesuai dengan yang disebut Willie Salim dalam videonya.

Namun, Bobon Santoso memastikan bahwa dirinya tidak mengetahui hal tersebut secara langsung karena dia tidak berada di lokasi kejadian.

Baca Juga: Mengenal SMB IV, Sultan Palembang yang Tegas Mengharamkan Willie Salim Injak Kotanya Seumur Hidup

"Aku enggak tahu secara langsung, tapi dengar dari orang-orang di sana, dari media sosial, banyak yang bilang personel (keamanan) yang disebutkan itu enggak sesuai dengan yang diutarakan Willie Salim," kata Bobon Santoso.

Menurut Bobon hal yang paling tak masuk akal adalah saat Willie Salim mendadak pergi di tengah proses memasak dengan alasan ingin ke toilet.

Bobon menilai, Willie seharusnya tetap di tempat dan mengawasi masakannya, bukan malah pergi begitu saja.

"Dan yang kejagalannya paling, menurut kita, yang paling enggak masuk akal ya tentunya beliau ini ke WC, ke toilet," ujarnya.

Kreator konten kuliner tersebut juga menilai bahwa apa yang dilakukan Willie Salim di Palembang tersebut semata-mata demi mencari views daripada berbagi.

"Kalau minta maafnya tulus apa enggak, itu urusan dia dengan Tuhan sih ya. Tapi, ini kan mungkin lumayan menyakiti satu komunitas besar ya. Bahkan satu kota dan suku teman-teman kita, suku Palembang ya," terangnya.

Willie Salim dipolisikan warga Palembang pada UU ITE dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara
Willie Salim dipolisikan warga Palembang pada UU ITE dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara

"Jadi mungkin ya menurut saya sih, dengan persiapan yang tidak matang itu akhirnya beliau ini mencari solusi bagaimana tetap kegiatan ini bisa menjadi sebuah konten. Jadi boleh dibilang ya memang tujuannya hanya untuk konten sih, untuk mencari views," imbuh Bobon Santoso.

Sebagaimana diketahui, Willie Salim tengah dikecam masyarakat Palembang usai membuat konten masak rendang di plataran Benteng Kuto Besak (BKB) pada 18 Maret lalu.

Acara masak besar tersebut berakhir dengan kontroversi karena rendang yang dimasak Willie Salim mendadak hilang saat dia tengah pergi ke toilet.

Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mewakili masyarakat Palembang menilai tindakan Willie Salim ini telah mempermalukan nama baik Palembang dan tidak mempertimbangkan karakteristik masyarakat setempat.

Kontroversi tersebut kian memanas saat Willie Salim dipolisikan oleh kantor hukum Ryan Gumay Lawfirm. Laporan tersebut didasarkan pada dugaan bahwa yang dilakukan Willie merupakan rekayasa yang merusak citra masyarakat Palembang. Willie Salim sendiri sudah membuat video permohonan maaf atas kontroversi tersebut. Sayangnya, permintaan maafnya tak diterima publik dan polemik terus berlanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI