Bila orangtuanya ingin mendapatkan penghasilan, Lita Gading mengimbau untuk melakukannya atas nama sendiri. Jangan sampai anak dijadikan korban.
"Apalagi untuk konsumsi publik dan untuk meningkatkan engagement-nya. Itu jangan sampai kayak begitu. Ini orang tuanya mau cari duit, tapi melalui jalurnya Arra. Anda mendapatkan uang dari Arra," katanya.
"Kalau mau meningkatkan follower Anda, ya pake nama Anda sendiri lah. Jangan pakai naa Arra, Arra 'dijual' untuk mendapatkan penghasilan untuk Anda," ujarnya lagi.
Lita Gading berpesan kepada orangtua di luar sana untuk tidak mencontoh Baba dan Bubu. Sebab, apa yang dilakukan oleh mereka tidak dapat dibenarkan.
"Orangtua seperti ini tidak patut menjadi contoh semua orang, apalagi ini mengekploitasi anak. Jangan sampai Anda berdalih uang itu untuk kebutuhan Arra, tapi itu untuk kebutuhan Anda sendiri," katanya.

Dalam kontennya itu, Lita Gading sampai menandai akun media sosial Komisi Perlindungan Anak hingga Seto Mulyadi.
"Orangtua yang nebeng popularitas anak ini mah @LPAI @KPAI @setomulyadi96," tulis Lita Gading dalam captionnya.
Teguran yang diberikan Lita Gading pun didukung oleh banyak warganet. Bahkan, mereka setuju bila orangtua Arra dilaporkan ke KPAI.
"Laporin nggak sih kak orangtuanya, soalnya bikin sakit hati. Katanya, 'Teteh teteh bubaran pabrik'," kata seorang warganet.
Baca Juga: Tak Peduli Komentar Netizen, Bubu Arra Lebih Sedih Dinilai Tak Pantas Jadi Ibu untuk Anaknya
"Dihimbau orang tuanya Arra, sedang ktar-ketir bingung," sindir warganet yang lain.