Menurut Reza Arap, nama dan fotonya dicatut tanpa izin dan persetujuan oleh oknum tertentu demi kepentingan kampanye paslon 02.
Reza Arap mengungkap, dirinya tidak pernah mengambil keuntungan maupun terlibat dalam kampanye politik selama berkarier.
"Walau sempat nama dan foto saya dipakai tanpa izin dan persetujuan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sampai sekarang untuk 'name tag' salah satu calon, dan saya tidak ada deal kerjasama apapun – oleh siapa pun," ujar Reza Arap.
Dalam klarifikasi itu, Reza Arap juga meluruskan soal pernyataannya mendukung paslon 02 dalam potongan video siniar 'Podcast Depan Pintu'.
"Segala video atau klip yang sedang berseliweran di timeline Anda semata-mata hanya terjadi karena saya tidak pernah berhadapan di posisi tersebut (sebuah area politik yang saya hampir amat jarang sentuh selama berkarier, kecuali pilihan saya sendiri yaitu di Pilpres pertama Pak Jokowi, saya mencoblos beliau)," ucap Reza Arap.

Reza Arap mengaku, tidak mengetahui pernyataan tersebut akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, dia mengutarakan permintaan maaf.
"Bingung, iya. Awkward sendiri, iya. Tapi saya sadar betul memang suara saya di video tersebut kurang lebih akan mempengaruhi orang lain karena pengaruh saya yang orang lain bilang cukup besar, dan saya minta maaf akan hal tersebut," pungkas Reza Arap.
Perihal itu, sejumlah entizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam. Sebagian netizen tampak meyakini kebenaran klarifikasi Reza Arap.
"Dapet jabatan kagak, dapet duit kagak, dapet kemudahan dari menteri pariwisata waktu speed dateng kagak, diajak kampanye akbar juga kagak, giliran keadaan lagi fucked up dan lagi butuh pelampiasan, ujung ujungnya larinya ke elu bang," tulis seorang netizen.
Baca Juga: Silsilah Keluarga Wendy Walters: Bantah Childfree, Cerita Tak Punya Figur Ayah
"Ini yang menyerukan boikot-boikot udah beneran crosscheck belum kalo ybs supporter genap? Hati-hati kalo gerakannya salah bisa matiin rejeki orang yang nggak tau apa-apa," ucap netizen lain. "Apapun komentar netizen dari yang paling tol*l sampai tercerdas sekalipun, klarifikasi yang bersangkutan wajib diapresiasi dan beri nilai 9/10 karena memberikan titik terang dia bukan voters 02," sambung yang lain.