Suara.com - Penyanyi religi Haddad Alwi mengungkap bahwa dirinya tak pernah menerima royalti dari lagu hitsnya Rindu Muhammadku.
Lagu tersebut meledak sejak dirilis 15 tahun lalu dan masih terus diingat oleh masyarakay hingga saat ini.
Penyanyi 59 tahun tersebut lalu menceritakan kisah awal mula dirinya membuat lagu religi anak tersebut. Rindu Muhammadku rupanya berangkat dari keresahan Haddad Alwi terhadap minimnya lagu anak-anak kala itu.
Hal ini disampaikan Haddad Alwi saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Pada waktu lagu Cinta Rasul meledak itu kan anak-anak Indonesia seperti punya alternatif pilihan (lagu). Ketika kita, orang tua menyampaikan kepada anak, 'eh kamu jangan dengarin lagu-lagu kayak gitu, enggak pantas buat kamu', tapi masalahnya kita enggak berikan alternatif buat mereka," kata Haddad Alwi.
"Nah album Cinta Rasul pada saat itu memberikan alternatif. Lagu Rindu Muhammadku itu kan panjang prosesnya, kurang lebih selama 10 tahun lagu anak-anak kosong sama sekali," ucapnya menyambung.
Saat menggarap lagu Rindu Muhammadku, Haddad Alwi hanya fokus ingin melahirkan karya yang bisa dinikmati anak-anak.
Bahkan saat itu dia berujar bahwa dirinya tak masalah tidak menerima royalti dari lagu ini, yang penting lagu Rindu Muhammadku bisa ramai didengarkan anak-anak kala itu.
"Ketika di proses itu saya bilang dengan teman-teman di studio 'aku buat (lagu) ini sama sekali di pikiranku enggak ingin royalti, sama sekali'," ungkap Haddad Alwi.
Baca Juga: Masuki Era Baru, STAYC Tampilkan Jati Diri yang Kuat di Lagu Terbaru BEBE
"'Tapi aku membayangkan kalau anak-anak Indonesia di jalan-jalan seperti dulu, 'Muhammadku, Muhammadku' itu sudah cukup membuat aku bahagia' dan Allah wujudkan. Aku enggak dapat royalti, aku dapat itu (lagu Rindu Muhammadku menjadi hits)," tambahnya.