Ifan Seventeen menambahkan, "PFN bukan perusahaan yang mendapat anggaran dari APBN. Dalam memenuhi biaya recurring perusahaan seperti gaji dan operasional expenses, PFN hanya mengandalkan pemasukan yang memang dihasilkan PFN sendiri."
Selain keuangan hingga menyebabkan pemotongan gaji, Ifan Seventeen juga mengeluhkan gedung PFN yang sudah tua dan peralatan syuting yang tidak up to date.
"Dikarenakan shifting dari analog ke digital yang begitu cepat, membuat banyaknya peralatan syuting di PFN yang sudah tidak lagi bisa dipakai sejak lama. Di antara gedung-gedung tua dan banyaknya ruangan rusak," katanya.
Alat yang masih sering digunakan adalah sebuah kamera Sony A 6700 untuk produksi sehari-hari.
"Selama ini PFN bisa 'hidup perlahan' hanya dengan menyewakan ruangan-ruangan di bangunan tuanya. Ada yang disewakan dari coffee shop, LBH, travel umrah, billiard sampai ke tempat lomba kicau burung," tandasnya.