Suara.com - Bayu Skak didapuk menjadi sutradara untuk film drama komedi bertajuk Cocote Tonggo.
Film ini dijamin memberikan hiburan segar dengan tema yang sederhana tetapi menyentil.
Cocote Tonggo merupakan proyek film garapan rumah produksi Tobali Film dan Skak Studios. Film ini rencananya siap tayang pada 15 Mei 2025.
Sahli Himawan sebagai pemilik Tobali Film dan sutradara Bayu Skak, mengangkat realitas kehidupan bertetangga dengan segala lika-likunya.
Film yang penuh humor segar, kehangatan keluarga, dan sentuhan emosional yang mengena, siap menghibur sekaligus mengajak kita merenungi bagaimana kata-kata bisa membangun atau justru menghancurkan.
![Film Cocote Tonggo. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/03/22/95495-cocote-tonggo.jpg)
Berlatar di sebuah lingkungan di mana setiap orang tahu urusan orang lain ketimbang dirinya sendiri, Cocote Tonggo membawa kisah lucu dan unik tentang sepasang suami-istri, Luki dan Murni, yang sudah lama menikah namun belum memiliki anak.
Demi mempertahankan nama baik dan kelangsungan toko jamu warisan keluarga yang terkenal dengan ramuan kesuburannya. Membuat tetangga menjadikan mereka bahan omongan utama setiap hari.
Bahan omongan yang semula hanya sebatas sindiran karena menjual jamu kesuburan tapi pedagangnya justru belum mempunyai anak, hingga berubah menjadi tekanan yang tak terelakkan.
Akankah Luki dan Murni berhasil mempertahankan keharmonisan keluarga sekaligus menyelamatkan toko jamu mereka?
Baca Juga: Bayu Skak Diserang Netizen soal Penggunaan AI pada Poster Film Baru, Begini Pembelaannya
Meski bertema drama komedi, Cocote Tonggo lebih dari sekadar hiburan semata.
Cerita di film menyentuh keresahan kita semua, bagaimana menghadapi omongan tetangga yang seakan tak pernah berhenti.
Lewat kisahnya yang jenaka, cerdas dan menyentuh, Tobali dan Bayu Skak menampilkan realita bahwa satu-satunya cara menghadapi tekanan sosial adalah dengan mengubah perspektif dan menjadikannya motivasi.
Apakah kita bisa tetap kuat menghadapi komentar pedas? Apakah membalas atau justru memaafkan adalah jalan terbaik? Jawabannya akan membuat Anda tertawa, terharu, dan mungkin sedikit merenung.
Selain cerita yang menarik, Cocote Tonggo juga dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Denis Adishwara, Ayushita, Asri Welas, Bayu Skak, Sundari Soekotjo, Brilliana arfira, Ika Diharjo dan lainnya.
![Bayu skak saat konfrensi pers di XX1 Epicentrum, Jakarta, Selasa (6/9). [Suara.com/Oke Atmaja]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/06/88732-bayu-skak-film-lara-ati.jpg)
Cocote Tonggo bukan satu-satunya film yang diproduksi Tobali Film di 2025 ini. Film lainnya adalah Amin Tanpa Iman yang siap diputar dalam waktu dekat.
Amin Tanpa Iman sudah menyelesaikan syutingnya, serta sepuluh judul film lainnya yang sedang dalam tahap persiapan.
Sahli memastikan bahwa Tobali Film akan terus menghadirkan karya-karya bermutu bagi penikmat film dan siap melanjutkan kontribusinya dalam memperkaya khazanah perfilman Indonesia.
Tobali Film sendiri memiliki sejarah panjang dalam industri perfilman Indonesia. Awalnya dikenal sebagai Tobali Indah Film, perusahaan ini didirikan pada tahun 1979 dan aktif memproduksi berbagai film drama dan seni antara lain Bengawan Solo, Sunan Kalijaga, Ari Hangara, dan Pelarian Johny Indo.
Pada tahun 2006, perusahaan ini bereinkarnasi menjadi Tobali Putra Production dibawah kepemimpinan Utojo Sutjiutama.
Pada tahun 2024, tongkat estafet kepemilikan Tobali Putra Production berpindah ke tangan Sahli Himawan, seorang pengusaha muda asal Solo yang juga dikenal sebagai pemerhati musik.
Kecintaannya terhadap dunia kreatif mendorongnya untuk tidak hanya berkarya di bidang musik, khususnya genre dangdut, ambyar, dan koplo, tetapi juga merambah ke industri perfilman.
Sahli Himawan mengubah Tobali Putra Production menjadi Tobali Film dan berkomitmen untuk lebih produktif dalam menghasilkan film-film berkualitas.
"Industri hiburan adalah bagian penting dari kehidupan kita. Di tengah kesulitan ekonomi, masyarakat tetap membutuhkan hiburan yang dapat memberikan nilai positif dan edukasi. Saya yakin, dengan kreativitas dan semangat inovasi, kita dapat terus maju dan berkembang," ujarnya.