Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir kedapatan menangis saat menonton Timnas Indonesia melawan Australia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Allianz Stadium Sydney pada Kamis (20/3/2025).
Publik berspekulasi bahwa Menteri BUMN itu menangis karena sedih skuad Garuda dibabat habis oleh tim lawan dengan skor akhir 1-5. Bahkan, gawang Indonesia berhasil dibobol pada babak pertama sebanyak tiga kali.
Rekaman penampakan Erick Thohir menangis dibagikan oleh akun Instagram @berita_gosip pada Jumat (21/3/2025).
"Erick Thohir terlihat berdoa sambil mengeluarkan air mata saat menonton Indonesia yang kalah melawan Australia," bunyi narasi pada postingan tersebut.
Pada video, tampak Erick Thohir duduk di barisan tribun paling atas bersama anggota tim lainnya.
Pengusaha 54 tahun itu memasang wajah murung sambil menonton jalannya pertandingan di lapangan. Dahinya mengernyit dan mulutnya juga bergerak-gerak layaknya sedang menggumamkan doa.
Sayangnya, pemandangan tersebut tidak membuat publik bersimpati. Mereka justru mencibir Erick Thohir dengan berbagai sindiran.
Bahkan, ada warganet yang terang-terangan menyinggung mantan pelatih Timnas Indonesia sebelumnya, Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu dipecat oleh Erick Thohir pada 6 Januari 2025 lalu.
"Manis ya pak karmanya? Cocok lah buat buka puasa. Perih, pak, perih," ujar seorang warganet di kolom komentar.
Baca Juga: Debut Pahit Patrick Kluivert Nodai Mimpi Timnas Indonesia, Salah Siapa?
"Udah bener pelatihnya kemarin, ngapain deh diganti, ya udah sih nangis sana di pojokkan," cibir warganet yang lain.
"Kenapa nangis? Nih, di berita kemaren kan gini 'Pengakuan Patrick Kluivert: Erick Thohir tak Beri Target Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026'. Ya udah, berarti memang enggak penting kan?" tanya warganet lainnya.
Keputusan Erick Thohir mengganti Shin Tae-yong di tengah masa babak kualifikasi pertandingan sepakbola terbesar di dunia memang menuai kontroversi. Bahkan, tidak sedikit figure publik yang terang-terangan menilai itu keputusan salah.
Salah satunya yang mengecam Erick Thohir atas keputusannya itu adalah Tirta Mandira Hudi, atau yang akrab disapa Dokter Tirta.
Menurut dr Tirta, waktu untuk memecat Shin Tae-yong tidak pas. Inilah salah satu faktor kekalahan Indonesia melawan negara tetangga.
"Kalau mau pecat pelatih, setidaknya itu setelah event-nya selesai. Jangan ketika kejadian penting. Itu lho, mecat pelatih kok menuju kejadian penting," ucap dr Tirta berapi-api.
Dokter Tirta menambahkan, "Ini kalau giliran kalah, pasti apa? 'Ih, fans Timnas ekspektasi tinggi'. Lho tidak, kita ekspektasi tinggi dari kemarin."
Mukti Entut menambahkan dengan candaan, "Peterpan kalau lagi manggung, si Lukman suruh pergi juga bingung, Ariel (bilang) ini mana yang megang gitar."
Tirta membenarkan analogi tersebut. Pemecatan STY di tengah-tengah babak kualifikasi layaknya band kehilangan vokalis mereka saat manggung.
"Ini analogi terbaik. Bayangin Sheila On 7 manggung, Duta-nya resign. Bingung itu, analogi terbaik!" imbuhnya.
Reaksi Erick Thohir
Setelah menjadi bulan-bulanan sejumlah pihak, Erick Thohir mendadak mengunggah sebuah quotes bijak yang merupakan arti dari surat An-Najm ayat 39-41.
Isi dari potongan ayat suci Al-Quran itu menyinggung tentang usaha serta hasil yang setimpal.
"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasannya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna," bunyi arti surat tersebut.
Dalam caption, Erick Thohir juga memberi nasihat bijak untuk terus berusaha dan berjuang karena Tuhan tidak akan memberi hasil yang tidak sesuai usahanya.
"Harus terus berjuang dan berusaha. Insya Allah usaha tidak akan mengkhianati hasil," tulisnya.
Postingan terbaru Erick Thohir tersebut telah mendapat 30 ribu komentar dari berbagai pihak. Sebagian besar warganet menuntut dirinya untuk bertanggung jawab karena telah mengganti pelatih baru yakni Patrick Kluivert.
"Kalo Kluivert yang kalah langsung mengkutip ayat Al-Qur'an, kalo STY kalah nyender di dinding," kata seorang warganet mengejek.
"Pak kita kena karma karena kurangnya rasa bersyukur dan menzalimi orang tulus hanya karena kepentingan sekelompok saja," imbuh warganet lain.
"Belajar bersyukur dulu, berlajar menghargai perjuangan orang dulu! Nggak usah sok religius kalau bersyukur aja nggak bisa!" sindir warganet lainnya.