Kenangan Tentang Medan yang Keras

Tak hanya Jakarta, Medan pun menyimpan cerita-cerita keras yang dialami Sastra.
Dia bercerita tentang bagaimana keluarganya menjalankan bisnis fermentasi tuak dari kedondong berusia 14 hari, yang menjadi andalan mereka.
Sayangnya, bisnis tersebut tak luput dari gangguan oknum-oknum preman yang sering memaksa supir angkutan umum membeli bendera jelang peringatan 17 Agustus.
Pernah pula, keluarganya harus merasakan pahitnya tindakan kriminal saat warung kopi milik mereka dibakar hanya karena menolak membayar uang keamanan kepada preman setempat.
"Jam tiga pagi warkopnya dibakar, Pak," ucap pemilik akun Instagram @sastra.silalahii tersebut.
Kontroversi di Tengah Kekalahan Timnas

Kontroversi ini bermula setelah Timnas menelan kekalahan 5-1 dari Australia pada pertandingan yang berlangsung di Sydney, Kamis (20/3/2024).
Di tengah kekecewaan para fans, pernyataan Sastra Silalahi justru memicu amarah yang semakin membara.
Dalam program nonton bareng bersama Justinus Lhaksana dkk, seorang suporter bernama Franky Kessek melontarkan kritik tajam terhadap keputusan PSSI mengganti pelatih Shin Tae Yong dengan Patrick Kluivert.
Mereka sempat berdebat. Kejadian itu pun menjadi topik hangat yang dibahas Sastra dan rombongannya dalam perjalanan pulang.
Baca Juga: Lupakan Australia, Fokus Bahrain! Jay Idzes: Ini Kesempatan Emas Tunjukkan Jati Diri
Namun, di dalam mobil, Sastra menuduh suporter yang marah-marah itu bukan karena cinta terhadap Timnas, melainkan karena kalah taruhan.