Suara.com - Aktris Lutesha bersama tiga temannya kedapatan ikut serta dalam aksi Kamisan yang membahas Tolak Revisi UU TNI di Monas, Jakarta, pada Kamis (20/3/2025) kemarin.
Perempuan yang juga berprofesi sebagai model itu tampak mengenakan jas serta celana hitam. Walau penampilannya rapi untuk agenda malamnya, Lutesha tidak khawatir berpanas-panasan serta hujan-hujanan di tengah massa.
Dalam foto yang beredar di media sosial dan diposting akun X @IndoPopBase, terlihat Lutesha bersama salah satu temannya sedang memegang payung di bawah guyuran hujan.
"Lutesha at the #TolakRevisiUUTNI protest held in Jakarta today (Lutesha pada demo #TolakRevisiUUTNI di Jakarta hari ini)," bunyi cuitan @IndoPopBase, dikutip pada Jumat (21/3/2025).
Aksi perempuan 30 tahun itu pun menuai beragam pujian dari warganet. Bahkan, ada yang membandingkannya dengan artis-artis yang lain.

"Ini Uthe nyempetin dateng Kamisan ini di sela-sela paginya ada event dan malemnya ada event formal juga, makanya bajunya rapi. Selama ada niat!" ujar seorang warganet.
"Lutesha lebih punya nyali berlipat ganda dibanding aktris-aktris lain yang lebih pilih main aman disandaran pundak Prabs (Presiden Prabowo)," imbuh warganet yang lain.
"Di sela-sela kesibukannya dia terjun ke lapangan ikut menolak kebijakan dzalim pemerintah. Kelas banget emang Kakak Uthe," kata warganet lainnya.
Sutradara Eco Tenri yang juga menemani Lutesha turun ke jalan menceritakan bagaimana gigihnya sang aktris ingin ikut aksi.
Baca Juga: Persahabatan Wika Salim dan Danang Pradana Sempat Renggang, Kini Kembali Akrab
"Ini anak emang rasa gile, udah rapi banget karena malemnya ada acara formal, tapi tetep pengin ikutan setelah kita ada kerjaan tadi siang. Basah kuyup kena ujan deres + menembus macet berjajaj ria pun jadi," curhat Aco Tenri di akun X-nya, acotenri.
Lutesha juga mengunggah sejumlah foto yang diambil ketika aksi Kamisan ke Instagram Story-nya. Terlihat ratusan orang berkumpul mendengarkan orasi meski hujan turun.
Mereka serentak menggunakan payung berwarna hitam bertuliskan tragedi brutal yang pernah terjadi di Indonesia serta seruan-seruan keadilan. Seperti 'tragedi Wamena 4 April 2003', 'tragedi 27 Juli 1996', dan 'berantas korupsi, kolusi, dan nepotisme'.
Sementara pada payung yang digunakan oleh Lutesha tertulis 'penembakan misterius 1982-1985'.
Seruan Lutesha untuk aksi 'Tolak RUU TNI'

Dalam postingan Instagram-nya, Lutesha berulang kali mengunggah ulang konten-konten yang membahas aksi penolakan terhadap pengesahan revisi Undang-Undang TNI.
Terbaru, pemain film '13 Bom di Jakarta' itu membagikan konten dari akun @whiteboardjournal berisi skenario yang dapat dilakukan usai UU TNI disahkan.
"Jika begitu, lalu kita bisa apa? 1. Tekanan publik: Demonstrasi, petisi, dan davokasi dapat mendorong DPR (this is a very big what if) mempertimbangkan revisi atau pencabutan UU," bunyi isi konten @whiteboadjournal yang disebar ulang oleh Lutesha.
"2. Media & Opini Publik: Media massa dan sosial dapat membentuk opini publik yang mempengaruhi kebijakan. 3. Pendekatan Hukum Internasional: Jika UU melanggar HAM atau perjanjian internasional, dapata diajukan ke pengadilan HAM global," bunyi lanjutan isi konten tersebut.
"Atau percepat pemilu untuk mengganti poin kekuasaan. Mari ingatkan mereka bahwa kekuasaan tertinggi di sebuah negara ada di tangan kita. Kita punya suara, kita punya kuasa. Jangan biarkan mereka lupa," bunyi akhiran pada konten tersebut.
Lutesha juga turut meramaikan template Instagram berisi kritikan untuk DPR bertuliskan "Rakyat Ditekan, Militer Dimanjakan. Supremasi Sipil Bukan Lelucon!".