Suara.com - Sastra Silalahi tengah menjadi sorotan publik. Ini karena reaksinya dalam menanggapi penggemar Timnas Indonesia yang mengkritik keputusan PSSI untuk mendepak pelatih Shin Tae-yong dan menggantinya dengan Patrick Kluivert.
Momen ini terjadi bermula dari penggemar Timnas Indonesia tersebut menegur langsung Justinus Lhaksana alias Coach Justin yang sedang live bersama Sastra Silalahi, Panji Raden, dan Hanif Thamrin di bangku penonton usai laga.
Karena Indonesia kalah 1-5 dari Australia, penggemar itu lantas menghampiri dan meneriaki Justinus Lhaksana bahwa lebih baik Timnas Indonesia ganti pelatih.
Ciach Justin, Hanif Thamrin dan Sastra Silalahi pun berusaha menenangkan penggemar tersebut agar lebih sabar, karena Timnas Indonesia masih akan melawan Bahrain dan China.
"Mending ganti pelatih coach daripada dia," teriak penggemar tersebut ketika mendekati Coach Justin dan lainnya yang sedang live di bangku penonton dilansir dari akun X @masagitusihya, Kamis (20/3/2025).
"Sabar, sabar masih ada Bahrain sama China," ujar Coach Justin.
"Sabar, sabar," sahut Hanif Thamrin dan Sastra Silalahi.
Namun, penggemar tersebut terus berteriak bahwa seolah tak ada gunanya Timnas Indonesia menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih pengganti Shin Tae Yong.
"Buat apa ganti pelatih," ujar orang tersebut.
Baca Juga: Dikabarkan Mualaf oleh Ustaz Derry Sulaiman, Begini Respons Hotman Paris
"Betul, tapi ini baru match pertama," sahut Coach Justin.
Bahkan, orang tersebut juga meminta Justinus Lhaksana untuk kritis terkait pemilihan Patrick Kluivert sebagai pelatih, setelah Timnas Indonesia kalah 1-5 dari Australia.
Justinus Lhaksana pun hanya meminta penggemar tersebut bersabar dan berjanji dirinya akan bersikap kritis.
"Kamu harus kritis coach, jangan si paling Belanda dong. Mentang-mentang Belanda semua," ujar penggemar tersebut.
"Iya aku akan kritis, sabar aja. Kita akan kritis, sabar sabar. Kita semua kecewa, paham paham," ujar Justinus Lhaksana.
Selama momen tersebut, Sastra Silalahi terlihat sibuk bermain handphone dan hanya sekali melihat ke arah penggemar yang protes sambil memintanya bersabar.
Namun, Sastra Silalahi justru menuding orang tersebut kalah judi sehingga meluapkan amarahnya pada mereka, terutama Justinus Lhaksana dengan dalih menyesalkan keputusan PSSI mengganti pelatih.
Hal tersebut dibahas Sastra Silalahi dan kawan-kawannya ketika masih melakukan livestream reaction sepanjang pra dan pascapertandingan Timnas Indonesia di perjalanan pulang dari stadion.
"Kan lo bisa ngasih tahunya baik-baik, itu doang yang gue tangkap sih itu ya. Nah yang gue tangkap itu orangnya tadi agak nyolot, mungkin itu orangnya itu tadi kata Sastra mungkin masang kali," ujar Hanif Thamrin.
"Masang kayaknya dia, masang terus kalah," ujar Sastra Silalahi.
Bahkan, Sastra Silalahi menuding orang tersebut tak memiliki ongkos untuk kembali pulang ke Indonesia setelah menonton laga tersebut langsung di Australia.
"Makanya kita positif aja mungkin dia masang," ujar Hanif Thamrin.
"Iya masang, makanya dia ongkos baliknya ke Indonesia juga gak ada kali ye," sahut Sastra Silalahi.

Tudingan Sastra Silalahi itu lantas membuat fans Timnas Indonesia mengamuk. Terlebih, Sastra baru banyak bicara ketika tidak berada di ruang publik.
"Orang kritik dikira masang parlay," kata @dotdubuid yang mengunggah videonya.
"Pas didatangin diem, kicep batak apaan lembek," kata @pikrimu***.
"Eh itu dia peduli sama sepak bola negara malah dituduh nge-parlay? Sehat? udah @RexonaID yang kayak gini di-cut aja," kata @bagsala***.
"Broo @SastraSilalahi lu aja zero knowledge soal bola. Bisa-bisanya lu bilang kritik itu lagi masang parlay dan gak ada duit buat balik. Siap-siap aje karir lu downfall abis ini bro," kata @xxlaug**.
Sosok fans Timnas Indonesia yang mengkritik
Sementara itu, sosok yang mengkritik keputusan PSSI mendepak STY dan mendesak Coach Justin untuk kritis adalah Franky Kessek.
Berdasarkan informasi dari Instagramnya, Franky Kessek ternyata seorang founder Rumah Belajar Indonesia Bangkit (RBIB) Jogja dan sudah lama tinggal di Australia. Bahkan, Franky Kessek juga founder dari rumah belajar Inspirasi Bajawa di Nusa Tenggara Timur.