Ernest Prakasa Colek Artis Pendukung Prabowo-Gibran, Minta Bersuara Kalau Kontrak Sudah Habis

Jum'at, 21 Maret 2025 | 17:05 WIB
Ernest Prakasa Colek Artis Pendukung Prabowo-Gibran, Minta Bersuara Kalau Kontrak Sudah Habis
Artis Ernest Prakasa berpose saat berkunung di kantor Redaksi Suara.com, Jakarta, Kamis (29/11). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka belum genap berumur satu tahun.

Namun, era transisi tidak semulus seperti ketika era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) digantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hari ini, Indonesia benar-benar berantakan dari berbagai sektor. Janji manis Indonesia Emas dari kampanye Prabowo-Gibran semasa Pilpres 2024 berbanding terbalik dengan realita yang ada.

Mulai dari efisiensi anggaran kementerian sampai sekitar Rp300 triliun untuk mendanai program Makan Bergizi Gratis (MBG), nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah di kisaran angka Rp16 ribu, hingga anjloknya IHSG sampai 6 persen lebih.

Masih lekat dalam ingatan juga, bagaimana Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sempat membatasi peredaran LPG 3 kilogram atau gas melon yang membuat rakyat menjerit hingga akhirnya dibatalkan.

Belum lagi, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI baru saja mengesahkan salah satu kebijakan kontroversial yang diduga tidak berpihak kepada rakyat lewat UU TNI terbaru.

Semua tangan pengkritik kini tertuju ke Prabowo-Gibran. Termasuk untuk artis-artis pendukung keduanya saat Pilpres 2024, mereka tak luput dari sasaran kemarahan.

"Teruntuk para publik figur, influencer, selebriti, semua yang mendapatkan imbalan untuk mendukung pasangan 02 di Pilpres kemarin, gue cuma mau nanya satu hal. Kontrak kalian udah abis apa belum?" singgung komika sekaligus sutradara dan produser film Ernest Prakasa dalam sebuah video di Instagram, Jumat (21/3/2025).

Ernest Prakasa terang-terangan meminta kesadaran mereka untuk ikut membuka mata tentang kondisi negara yang jelas sedang tidak dalam keadaan baik.

Baca Juga: Banyak Penolakan, Sekjen Gerindra Pede Prabowo Segera Teken UU TNI yang Baru

'Kalau misalnya kontraknya udah abis, ya bisa kali tipis-tipis repost, retweet. Ini kan keadaan lagi genting nih," ajak Ernest Prakasa.

Untuk mereka yang merapat ke partai politik atau bergabung dengan kabinet, sah-sah saja di mata Ernest Prakasa kalau mereka tidak pro rakyat karena sudah punya kepentingan sendiri.

"Kalau lo masuk ke parpolnya sekalian, masuk kabinet atau masuk ke legislatif, ya udah lah ya, do your thing lah," kata Ernest Prakasa.

Namun bagi para publik figur yang diduga cuma menerima bayaran untuk mendukung salah satu pasangan capres cawapres, ada baiknya mereka tidak membela pemerintah mati-matian lagi.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Instagram/prabowo)
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Instagram/prabowo)

"Buat temen-temen yang tidak dan kemarin memang melakukannya untuk transaksional aja, ya transaksional aja nggak sih?" tanya Ernest Prakasa.

"Yang kemarin kan juga udah lewat. Politik itu dasarnya kepentingan, bukan kesetiakawanan. Gue rasa mereka juga nggak akan loyal ke kalian sih," imbuh lelaki yang juga aktor ini.

Masih terbuka kesempatan untuk para publik figur meminta maaf atas pilihan politik mereka yang berujung krisis masyarakat.

"Kalau misalnya sekarang ngerasa, 'Ih, nggak nyangka ya gue. Gue pikir, kemarin nggak akan separah ini'. Ya nggak apa-apa, ngaku salah aja," ajak Ernest Prakasa.

"Orang Indonesia itu pemaaf lagi. Tinggal bilang, 'Aduh, sori ya, calon yang gue dukung begini. Gue pikir, dia bener-bener baik. Ternyata nggak'. Make sense! Ya agak naif, tapi ya udah, nggak apa-apa," lanjut suami Meira Anastasia.

Ernest Prakasa akan jadi salah satu orang yang mau menerima permintaan maaf mereka. Bisa jadi, para publik figur juga cuma terbuai janji manis kampanye Prabowo-Gibran.

"Siapa juga yang tahu kalau bakal seperti sekarang? Gue rasa, orang yang apatis pun nggak akan menyangka akan separah ini," keluh Ernest Prakasa.

Sekali lagi, Ernest Prakasa di penghujung videonya mengingatkan para publik figur untuk cepat-cepat mengakui kesalahan mereka dalam memberikan dukungan ke calon pemimpin Indonesia saat itu.

"Belum terlambat untuk bersuara," tandas Ernest Prakasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI