Suara.com - Tirta Mandira Hudi, atau yang akrab disapa dokter Tirta, kecewa dengan kekalahan Timnas Indonesia usai melawan Australia dalam pertandingan round tiga kualifikasi Piala Dunia Zona Asia pada Kamis (20/3/2025) kemarin di Stadion Allianz, Sydney.
Indonesia kalak telak dari Australia dengan skor akhir 1-5. Bahkan, skuad Garuda telah dibantai dengan skor 0-3 pada babak pertama.
Kekalahan itu membuat Tirta berpendapat bahwa Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas yang baru perlu diganti.
"Kesalahannya? Kayaknya ini harus ganti pelatih! Ini saya setuju nih, ganti pelatih nih," ujar Tirta kesal saat menonton pertandingan bersama Desta dan Vincent.
Sejak babak pertama, Tirta menilai antara pemain dan pelatih kurang koordinasi sehingga gawang mudah dibobol lawan.

Tirta juga mengatakan bahwa saat ini hasil yang diinginkan harus instan, karena sudah tidak lagi percaya dengan proses.
"Masa empat shot, tiga gol? Kurang koordinasi aja itu. Kayaknya saya setuju, solusi utama, langsung (ganti pelatih). Kita kan sekarang tidak respect proses, instan saya," sambungnya tegas, dikutip dari kanal YouTube Pangolierrrr pada Jumat (21/3/2025).
Presenter Desta, yang juga ikut menonton pertandingan bersama Tirta, membernarkan hal itu.
"Memang benar, kata-kata Cipeng benar. Udah saatnya instan. Kita proses ya, ini udah masuk ke babak ini loh. Kemarin kan perubahannya besar-besaran," timpal Desta.
Baca Juga: Kelompok Suporter Ingatkan Jangan Hujat Timnas Indonesia: Bukan Waktu yang Tepat
Dalam kesempatan yang sama, Tirta juga menegur keputusan Ketua Umum PSSI Erick Thohir memecat mantan pelatih Timnas asal Korea Selatan, Shin Tae Yong, alias STY.
Menurutnya, seharusnya Erick Thohir tidak gegabah memecat STY. Sebab, round tiga babak kualifikasi Piala Dunia hanya tersisa tiga pertandingan.
"Kalau mau pecat pelatih, setidaknya itu setelah event-nya selesai. Jangan ketika kejadian penting. Itu lho, mecat pelatih kok menuju kejadian penting," geram Tirta berapi-api.
Tirta menambahkan, "Ini kalau giliran kalah, pasti apa? 'Ih, fans Timnas ekspektasi tinggi'. Lho tidak, kita ekspektasi tinggi dari kemarin."
Mukti Entut menambahkan dengan candaan, "Peterpan kalo lagi manggung, si Lukman suruh pergi juga bingung Ariel. Ini mana yang megang gitar."
Tirta membenarkan analogi tersebut. Pemecatan STY di tengah-tengah babak kualifikasi layaknya band kehilangan vokalis mereka saat manggung.

"Ini analogi terbaik. Bayangin Sheila On 7 manggung, Duta-nya resign. Bingung itu, analogi terbaik!" tegasnya.
Kekesalan Tirta bertambah mengingat chemistry antara STY dengan para pemain sudah kuat. Chemistry itu juga telah dibangun selama lima tahun terakhir dengan sangat baik.
"Kenapa kesal? Bayangin, chemistry udah terbangun lima tahun, tinggal nambah-nambah pemain baru, terus dipecat. Bener kan kejadian (gagal)?" pungkasnya.
Pernyataan Tirta rupanya dianggap mewakili suara rakyat. Pasalnya, banyak warganet yang kecewa dengan pemecatan STY.
"Terima kasih dokter Tirta sangat mewakili suaranya. Kecewa berat. Dari kelas tiga sekarang kelas lima," kata seorang warganet.
"STY memang pawangnya. Dia lebih tahu diri melihat kualitas pemain. Nggak ujug-ujug main serang seperti ini. Dari sekian banyak rombongan pelatih Belanda itu belum ada satu pun yang makan rumput Piala Dunia," timpal warganet yang lain.
"Hidup pak Erick Thohir yang sudah menghancurkan peluang Indonesia berlaga di Pildun dengan mengganti STY dengan pelatih abal-abal dan asisten abal-abal," kritik warganet lainnya.