Menurutnya, seharusnya Erick Thohir tidak gegabah memecat STY. Sebab, round tiga babak kualifikasi Piala Dunia hanya tersisa tiga pertandingan.
"Kalau mau pecat pelatih, setidaknya itu setelah event-nya selesai. Jangan ketika kejadian penting. Itu lho, mecat pelatih kok menuju kejadian penting," geram Tirta berapi-api.
Tirta menambahkan, "Ini kalau giliran kalah, pasti apa? 'Ih, fans Timnas ekspektasi tinggi'. Lho tidak, kita ekspektasi tinggi dari kemarin."
Mukti Entut menambahkan dengan candaan, "Peterpan kalo lagi manggung, si Lukman suruh pergi juga bingung Ariel. Ini mana yang megang gitar."
Tirta membenarkan analogi tersebut. Pemecatan STY di tengah-tengah babak kualifikasi layaknya band kehilangan vokalis mereka saat manggung.

"Ini analogi terbaik. Bayangin Sheila On 7 manggung, Duta-nya resign. Bingung itu, analogi terbaik!" tegasnya.
Kekesalan Tirta bertambah mengingat chemistry antara STY dengan para pemain sudah kuat. Chemistry itu juga telah dibangun selama lima tahun terakhir dengan sangat baik.
"Kenapa kesal? Bayangin, chemistry udah terbangun lima tahun, tinggal nambah-nambah pemain baru, terus dipecat. Bener kan kejadian (gagal)?" pungkasnya.
Pernyataan Tirta rupanya dianggap mewakili suara rakyat. Pasalnya, banyak warganet yang kecewa dengan pemecatan STY.
Baca Juga: Kelompok Suporter Ingatkan Jangan Hujat Timnas Indonesia: Bukan Waktu yang Tepat
"Terima kasih dokter Tirta sangat mewakili suaranya. Kecewa berat. Dari kelas tiga sekarang kelas lima," kata seorang warganet.