Darius Sinathrya Murka Banyak Demonstran Tolak UU TNI Digebuki Polisi: Ingat Karma!

Jum'at, 21 Maret 2025 | 12:24 WIB
Darius Sinathrya Murka Banyak Demonstran Tolak UU TNI Digebuki Polisi: Ingat Karma!
Darius Sinathrya gagal dukung timnas secara langsung (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara dalam cuitan terpisah, Darius Sinathrya tampak murka dengan aksi polisi tersebut. Terlebih, Timnas Indonesia juga kalah dari Australia dalam babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia.

"Timnasnya dilemahin, rakyatnya digebukin," geram ayah dari tiga anak itu dengan menambahkan emoji jari tengah di cuitannya.

Doa Darius Sinathrya itu pun diaminkan oleh warganet di kolom komentar.

"Amin, gue belum pernah bulan Ramadan doa sekeras ini untuk negara. Semoga yang dzalim cepat tumbang dan dibalaskan

"Allah sebesar apapun, sekecil apapun kedzalimannya pada rakyat semua," harap seorang warganet.

Massa berusaha menjebol pagar Gedung DPR RI saat menggelar aksi demo Tolak RUU TNI di Jakarta, Kamis (20/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Massa berusaha menjebol pagar Gedung DPR RI saat menggelar aksi demo Tolak RUU TNI di Jakarta, Kamis (20/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Ngeri ya, ngasih makan diri sendiri, anak, dan istri, hasil pajak dari sisihan keringat bapak ibu yang anaknya mereka gebukin. Bayangkan nanti balesan yang Tuhan kasih akan dalam bentuk apa. Njirrr merinding," imbuh warganet yang lain.

"Khusus untuk kalimat kedua pada paragraf kedua, itu hal yang tidak saya amini. Mereka layak diberikan balasan setimpal, entah di dunia maupun di akhirat," tegas warganet lainnya.

Alasan revisi UU TNI ditolak

Revisi Undang-Undang TNI yang telah disahkan anggota DPR dan menteri pada Kamis (20/3/2025) menuai kontroversi lantaran dikhawatirkan dapat membangkitkan lagi masa Orde Baru yang sudah lama terkubur.

Baca Juga: Apa Arti 27 Club? Mencuat di Tengah Kontroversi Pengesahan RUU TNI

Publik takut revisi UU TNI akan membuka kesempatan bagi prajurit militer untuk mengintervensi ranah sipil. Hal ini pernah terjadi pada masa kelam sekitar 32 tahun yang lalu ketika Dwifungsi ABRI berlaku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI