Darius Sinathrya Murka Banyak Demonstran Tolak UU TNI Digebuki Polisi: Ingat Karma!

Jum'at, 21 Maret 2025 | 12:24 WIB
Darius Sinathrya Murka Banyak Demonstran Tolak UU TNI Digebuki Polisi: Ingat Karma!
Darius Sinathrya gagal dukung timnas secara langsung (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor Darius Sinathrya mencuit teguran untuk para polisi yang menangkap demonstran tolak pengesahan Undang-Undang 2004 nomor 34 tentang Tentara Nasional Indonesia atau UU TNI pada Kamis (20/3/2025) kemarin.

Aksi demo tolak pengesahan UU TNI di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, memang sempat ricuh kala aparat kepolisian hendak membubarkan massa.

Kejadian paling disorot publik hingga viral di media sosial adalah insiden sekelompok polisi menghajar pengemudi ojek online (ojol) berbaju hitam menggunakan pentungan. Pengeroyokan dilakukan di kolong jembatan layang JCC.

Sementara di Semarang, Jawa tengah, beredar video seorang polisi mengenakan baju polo warna coklat dan celana jin memaksa Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (BEM KM Unnes) untuk ikut ke Polres.

"Nggak usah (dibawa) pak, saya Ketua BEM Unnes. Nggak usah, saya nggak ribut kok," ujar sang ketua, yang juga dibela oleh teman-temannya.

"Saya polisi," tegas sang polisi, sambil berusaha menarik tengan sang mahasiswa, dikutip dari cuitan akun X @neVerAl0nely.

Selain itu, tiga mahasiswa lain dan dua orang dari warga setempat juga ditangkap ketika demo di halaman kantor Gubernur Jawa Tengah.

Suami Donna Agnesia pun memperingatkan kepada aparat yang main hakim sendiri untuk ingat karma. Ia mengisyaratkan bahwa Tuhan dapat membalas aksi brutal mereka kapan pun.

"Buat adik-adik polisi yang main gebuk orang yang sudah dipegangin dan nggak melawan. Jangan lupa karma itu ada. Semoga anak cucu Anda selalu dilindungi Tuhan," cuit Darius Sinathrya.

Baca Juga: Apa Arti 27 Club? Mencuat di Tengah Kontroversi Pengesahan RUU TNI

"Manusia yang kalian gebukin itu, seperak dua perak pajak yang dibayar dirinya atau orang tuanya, bisa jadi sarapan Anda di pagi hari," pungkasnya menyindir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI