Belum Lapor LHKPN, Jejak Digital Deddy Corbuzier dengan Titiek Soeharto Jadi Perbincangan

Suara.com - Seiring santernya kabar belum melaporkan harta kekayaan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jejak digital Deddy Corbuzier ramai bermunculan di media sosial.

Salah satu di antaranya adalah jejak digital foto Deddy Corbuzier dengan eks istri Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Titiek Soeharto.

Dari unggahan yang beredar, pertemuan terakhir Deddy Corbuzier dengan Titiek Soeharto terjadi pada Rabu (12/3/2025). Kala itu, keduanya dipertemukan dalam sebuah acara.

Tidak sendirian, Deddy Corbuzier didampingi oleh istrinya, Sabrina Chairunnisa, bertemu Titik Soeharto. Dia pun mengutarakan pengalaman bertemu dengan ibunda Didit Hediprasetyo.

"Ibu yang satu ini, Titiek Soeharto, punya aura yang luar biasa," ujar Deddy Corbuzier.

Menurut ayahanda Azka Corbuzier itu, Titiek Soeharto memiliki aura positif yang membuat orang-orang sekitarnya merasa nyaman.

"Dalam keadaan apapun ketemu beliau, hati jadi damai, penuh ketawa, senyum," sambung Deddy Corbuzier.

Oleh karena itu, ayah sambung Nada Tarina tersebut berharap Titiek Soeharto selalu diberikan kesehatan sehingga dapat terus menyuarakan aspirasi masyarakat.

"Terus semangat ya, bu. Berjuang bersama masyarakat, bangsa dan negara. Dan yang terpenting sehat terus," ucap Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Begini Perintah Prabowo ke TNI-Polri soal Ormas Lakukan Pungli Ganggu Investasi

Jejak digital Deddy Corbuzier bersama Titiek Soeharto ini viral kembali di media sosial Twitter dengan atensi sebanyak 1,1 juta jumlah tayangan.

"Generasi sekarang gak tahu Corbuzier dulunya pesulap, gak apa-apa. Asal jangan sampai gak tahu Titiek Soeharto ini siapa," tulis akun @smekdoncat, dilansir pada Kamis (20/3/2025).

Kendati demikian, jejak digital Deddy Corbuzier dan Titiek Soeharto tampaknya tidak mendapat sambutan hangat dari sejumlah kalangan warganet.

Berdasarkan pantauan kolom komentar, sebagian warganet mengkritik Deddy Corbuzier yang terkesan suka rela dimanfaatkan otoritas demi kepentingan politik.

"Dia lagi jadi badut sama pemerintah. Biar tiap kali pemerintah mau ngelakuin hal bodoh, dia disuruh nari kayak orang gila biar semua ngelihatin dia dan gak lihat apa yang dilakukan pemerintah," tulis seorang netizen.

"Akhirnya terungkap mengapa dagu dan rahang deddy kokbuzzer membengkak, ternyata untuk menampung lidah sepanjang 58 meter yang siap menjilat siapapun yang sedang berkuasa agar dapat remah-remah kekuasaan," kata netizen lain. 

"Sadar gak sih Deddy ini cuma dimanfaatin doang sama Prabowo? Dia tahu betul peristiwa 98 udah ribuan Chindo dan orang Indo jadi korban jiwa. Deddy ini dimanfaatin di politik biar orang orang Chindo gak takut lagi sama pembunuh 98 dan bisa berdamai dengan peristiwa tersebut," tutur netizen lainnya.

Untuk informasi tambahan, Deddy Corbuzier menunjukan kedekatan dengan keluarga Prabowo Subianto semenjak menerima pangkat Letnan Kolonel (Letkol) Tituler TNI Angkatan Darat pada 10 Desember 2022.

Hubungan kedekatan ini tertuang saat Didit Hediprasetyo menghadiri acara pesta ulang tahun Deddy Corbuzier yang ke-48 pada Sabtu (28/12/2024).

Kedekatan ini tertuang sebelumnya saat Deddy Corbuzier sempat memboyong keluarganya menghadiri acara pembukaan bisnis kuliner Titiek Soeharto, Kopi Klotok, di Bali pada Jumat (12/7/2024).

Selang 3 bulan sebelumnya atau pada Minggu (14/4/2024), Deddy Corbuzier ikut merayakan ulang tahun Titiek Soeharto yang ke-65.

Dalam acara tersebut, Sabrina Chairunnisa membawa tas dari rumah mode Alaia seri Mina 20 in Vienne Wave Lux Calfskin Sable. Satu unitnya dibanderol dengan harga sekitar Rp21,4 juta hingga Rp35 juta.

Hubungan dengan keluarga Prabowo Subianto kian baik semenjak Deddy Corbuzier didapuk sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan) Bidang Komunikasi Sosial dan Publik pada (11/2/2025).

Saat ini, pemilik nama asli Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sundjojo tersebut sedang santer dibicarakan karena belum menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada KPK. 

Kewajiban LHKPN dan Batas Waktu Pelaporan Menurut peraturan yang berlaku, pejabat negara wajib melaporkan LHKPN dalam waktu tiga bulan setelah dilantik.

Dalam kasus Deddy, batas waktu pelaporan adalah hingga 12 Mei 2025. KPK telah mengingatkan bahwa jabatan Staf Khusus Menhan yang diemban Deddy termasuk dalam daftar wajib lapor sesuai dengan Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 28 Tahun 20194.