Suara.com - Komika Yudha Keling membuat konten video yanag diduga menirukan gaya berbicara sekaligus penampilan Staf Khusus Menteri Pertahanan Deddy Corbuzier.
Pelawak lulusan SUCI 4 itu sengaja tidak memakai pakaian atasan dan menggunakan filter kepala botak supaya tampak seperti Deddy Corbuzier. Ia juga mengenakan kacamata agar penampilan lebih mirip.
Tema yang dibahas Yudha Keling dalam video tersebut berkaitan dengan rapat panja Komisi 1 DPR RI yang digelar di hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Selatan, pada Sabtu dan Minggu (15-16/3/2025) pekan lalu.
Namun, hal yang disoroti Yudha Keling adalah lokasi dan pemilihan waktu rapat, yang kala itu membahas revisi Undang-Undang TNI.
"Sorry kali ini video-nya agak berbeda karena leher gue lagi dikunci stang," ucap Yudha Keling dengan kepala dimiringkan sesuai gaya berbicara Deddy Corbuzier dalam videonya.

Yudha menambahkan, "Kemarin rapat RUU TNI dilakuin secara tertutup di sebuah hotel mewah dengan alasan katanya rapatnya maraton, butuh tempat istirahat. Kan nggak harus maraton. Santai aja kawan, enggak ada di Prolegnas (Program Legislasi Nasional) juga."
Komika bernama asli Yudha Ramadhan itu heran mengapa para pejabat perlu menyewa ruangan di hotel mewah sekaligus menginap di sana ketika gedung DPR saja sudah nyaman.
Bahkan, masing-masing ruangan milik menteri sudah diberi fasilitas memadai yang menunjang kerja mereka.
"Lagian bukannya DPR tempat yang nyaman untuk tidur?" sindirnya, dikutip dari cuitan Yudha pada Rabu (19/3/2025).
Yudha juga membantah tuduhan aksi anarkisme dari koalisi sipil yang masuk ke ruang rapat. Mereka hanya menyuarakan keinginan rakyat supaya pembahasan diselenggarakan secara terbuka.
"Dan yang dilakuin sama Kontras sama Koalisi Sipil itu bukan tindakan ilegal yang melanggar hukum. Mereka cuma pengin rapatnya terbuka seperti konten gue ini,' sambungnya.
"Ini udah rapatnya tertutup, di hotel mewah, dijaga tentara, waktu diprotes kok playing victim? Pea!" geram Yudha, ia sengaja menggunakan kata hinaan populer yang pernah diucapkan oleh Deddy Corbuzier.
Dalam kolom komentar, Yudha pun curhat bahwa membuat video dengan gaya Deddy Corbuzier melelahkan.
"Jujur gue akuin, bikin video gini cukup bikin pegel leher," canda Yudha sambil menambahkan emoji tertawa.
Warganet di kolom komentar pun semakin mencibir Deddy Corbuzier. Mereka tidak segan untuk menghina mantan mentalis itu dengan kata-kata kasar.
"Heh botak @corbuzier. Lu paham nggak kenapa video lu jadi bahan olok-olok? Lu dapat jabatan juga karena lu pandai menjilat, bukan karena kompeten apalagi profesional persis kayak fufufafa. Jadi jangan diterusin dah!" hina warganet X dengan akun @simplemamin.
"Dagunya kurang ngotak bang, bibirnya juga kurang manyun, mukanya jomokin dikit," kata warganet dengan akun @jjsthype.
"Woy, ini nggak mirip sama squidward ini malah mirip siapa itu ya? Oh, om Dedy yang bela-bela TNI kemarin," ejek warganet dengan akun @KKEB15.
Pernyataan Deddy Corbuzier soal rapat panja Komisi 1 DPR
Sebelumnya Deddy Corbuzier juga buka suara tentang rapat panja Komisi 1 DPR. Alih-alih menjelaskan apa yang dibahas, ia justru lebih menekankan pada intervensi koalisi sipil.
"Kemarin rapat panja revisi rancangan Undang-Undang TNI yang merupakan amanat konstitusi diganggu secara sengaja oleh sekelompok orang yang tidak dikenal dengan cara berteriak-teriak hingga mencoba untuk menerobos masuk ruang rapat secara paksa. Sekali lagi, secara paksa," tegasnya dalam video yang diunggah di Instagram @dc.menhan.
Deddy Corbuzier menganggap koalisi sipil yang hanya tiga orang telah menganggu jalannya rapat. Aksi tersebut dinilai anarkis dan ilegal sehingga bisa dikenai sanksi pidana.
"Bagi kami, gangguan yang terjadi sudah mengarah pada sebuah tindak kekerasan anarkis. Namun yang terjadi kemarin adalah bukan sebuah kritik atau masukan yang membangun tapi merupakan tindakan ilegal dan melanggar hukum," pungkasnya.
Klarifikasi Deddy Corbuzier itu mendapat beragam kritik pedas dari berbagai pihak, termasuk teman Deddy Corbuzier sendiri yakni Pandji Pragiwaksono.