Suara.com - Raymond Chin dengan 2,5 juta subscribers YouTube membuat konten berjudul "Escape" bareng Ustaz Felix Siauw.
Konten tersebut telah memasuki episode ke-18 pada Selasa (18/3/2025).
Melalui akun X @raymondchins, Raymond biasa membuka materi yang akan dibahasnya bareng Ustaz Felix.
Seperti baru-baru ini, Raymond berencana membahas konsep Islam tentang taaruf.
"Ini konsep Islam yang masih pengen gue challenge di program Escape. Mau tau opini kalian tentang ta'aruf, apakah bijaksana di masyarakat modern kaya sekarang?" tanya Raymond.
Dalam cuitannya, Raymond Chin juga menyertakan gambar tentang Taaruf vs Pacaran berisi enam poin perbandingan.
Salah satu poinnya yaitu taaruf (halal) bertujuan untuk menikah, sedangkan pacaran (haram) bertujuan untuk maksiat.
Cuitan Raymond rupanya dikomentari sinis oleh seorang warganet.
Sebab Raymond dicurigai akan menjadi mualaf seperti Deddy Corbuzier, Richard Lee, hingga Celine Evangelista.
Baca Juga: Felix Siauw Komentari Olok-olok Gus Miftah ke Pedagang Es: Ini Perkara Level Etika dan Mental
Menurut warganet itu, Raymond tak perlu banyak berteori ketika memikirkan dan membicarakan Islam.
"Kalau mau jadi mualaf kayak si botak Deddy C, dr Richard Lee, Celine gak perlu banyak berteori bro. Gue jamin setelah jadi mualaf lu gak akan khawatir lagi tentang Indonesia," komentar akun @HalomoanHa91***.
Komentar tersebut langsung dijawab tegas oleh Raymond Chin, "Gue nggak akan mualaf."
Raymond memang tak mungkin jadi mualaf. Pasalnya pria keturunan Tionghoa ini sudah menganut Islam sejak lahir.
Karena mewarisi darah Tionghoa dari sang ayah yang asal Singapura, Raymond jadi sering dikira bukan seorang muslim. Padahal ibu Raymond asli Jawa.
"Heran masih aja ada yang kegocek, Raymond mah udah Islam dari lahir, ngapain orang yang udah Islam jadi mualaf, musti murtad dulu baru bisa mualaf kalau gitu," sahut akun @012Me***.
"Emang susah kalo punya tampang mirip parkiran gereja mah, dikit-dikit disuruh mualaf," seloroh akun @gunlaksan***.
Padahal Raymond Chin cukup sering membicarakan agamanya, termasuk saat podcast bareng Atta Halilintar dan Ustaz Felix Siauw.
Dalam konten "Need A Talk", Raymond berbagi cerita mengenai dirinya yang pernah Islam KTP.
"Dulu gue nggak percaya agama. Islam KTP dulu. Gue cuma percaya adanya Tuhan," ujar Raymond.
"Tapi gue nggak percaya apapun itu yang ritualistik, harus diikuti secara mentah-mentah karena menurut gue nggak make sense. Nggak bisa dinalarkan," sambungnya.
Sang ibu lantas mempertemukan Raymond Chin dengan Ustaz Felix Siauw supaya mau belajar Islam.
Ustaz Felix ternyata berhasil meyakinkan Raymond tentang kebenaran Islam menggunakan nalar. Salah satu perubahan Raymond yang terlihat adalah salat.
"Akhirnya salat. Gue udah lama banget nggak salat. Terakhir SMA," beber pria kelahiran 1994 tersebut.
Sebelum itu, Raymond Chin menjalankan salat semasa masih sekolah tanpa tahu maknanya.
Menjawab rasa penasaran Atta Halilintar, Raymond mengaku punya dua alasan salat lagi.
"Satu, alasan duniawi. Satu (lagi), gue percaya kalau mau mendalami, harus belajar dengan sungguh-sungguh. Duniawinya satu lagi Mama," jelas Raymond.
Kehilangan sang ayah di usia 20 tahun, saat merasa belum melakukan apa-apa, membuat Raymond Chin memiliki penyesalan.
Sang ayah kala itu meninggal dalam keadaan melihatnya masih suka main game.
Oleh sebab itu, Raymond berjanji akan terus berusaha membahagiakan sang ibunda, termasuk dengan belajar Islam.
Program "Escape" menjadi salah satu cara Raymond belajar Islam bersama Ustaz Felix Siauw.
"Mama selalu bilang, cobalah belajar agama. Jadi sebenarnya tetap ada alasan duniawinya itu walaupun nanti ada orang yang nge-judge nggak tulus," pungkas Raymond.
Kontributor : Neressa Prahastiwi