"Ketika penempatan stafsus tidak didasarkan pada pendidikan keahlian, pengalaman/kapasitas teknis, tetapi pada popularitas dan engagement media sosial di atas kapasitas keilmuan yang hilang bukan cuma integritas, tetapi masa depan bangsa," kata warganet lain mencibir.
"Jabatan stafsus tapi kelakuan masih model buzzer, susah kali yaa dia mau upgrade dirinya," komentar lainnya mengejak.