
Drama ini berlatar di Pulau Jeju pada 1950-an. Pada tahun tersebut, budaya patriarki masih sangat kuat di masyarakat Korea.
Drama ini mengisahkan tentang perempuan di Pulau Jeju yang memiliki akses yang sangat terbatas untuk mengenyam pendidikan. Dari kecil, mereka harus berlatih menyelam untuk menjadi haenyeo.
Ae Sun tumbuh menjadi perempuan yang berani menyuarakan pendapatnya. Namun, sayang hal ini menjadi masalah lantaran sikapnya dianggap bertentangan dengan norma-norma yang ada.
Di masa itu, seorang perempuan diharuskan bersikap pendiam dan patuh.
3. Bercerita Tentang Tiga Generasi

When Life Gives You Tangerines mengangkat kehidupan tiga generasi wanita yang lahir di Pulau Jeju, mulai dari Ibu Ae Sun, Gwang Rye, Ae Sun, dan putri Ae Sun, Geum Myeong.
Setiap masing-masing generasi memiliki karakter menarik dimulai dari Gwang Rye yang menginginkan kehidupan baik untuk anak-anaknya dan tidak berakhir sebagai haenyeo, Ae Sun yang bercita-cita menjadi penyair, hingga Geum Myeong yang bekerja keras agar bisa keluar dari kemiskinan.
4. Menggambarkan Asam Manis Kehidupan

Salah satu daya tarik utama dari drama When Life Gives You Tangerines adalah ceritanya yang penuh makna dan pesan moral.
Baca Juga: Rilis Poster Karakter, 4 Pemeran Utama Drama Korea The Divorce Insurance
Tak hanya menampilkan romansa yang manis, tetapi juga perjuangan hidup yang penuh tantangan.