Ernest Prakasa Tolak Keras RUU TNI, Takut Tragedi 1998 Terulang Lagi

Senin, 17 Maret 2025 | 14:50 WIB
Ernest Prakasa Tolak Keras RUU TNI, Takut Tragedi 1998 Terulang Lagi
Ernest Prakasa. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rapat panitia kerja (panja) membahas Revisi Undang-Undang 34/2004 tentang TNI, atau RUU TNI, telah digelar secara tertutup oleh Komisi I DPR RI pada Jumat (14/3/2025) dan Sabtu (15/3/2025) di hotel Fairmont, Senayan, Jakarta.

Namun, rapat yang dilakukan secara maraton hingga malam hari itu menuai gelombang kritik keras dari publik. Bahkan, banyak muncul template untuk menolak revisi RUU TNI.

Selain itu, rapat tersebut menuai protes karena dianggap tidak transparan, seolah dilakukan terburu-buru, dan mengancam pekerja sipil. Pasalnya, publik khawatir bila mendadak UU dwifungsi ABRI disahkan tanpa pemberitahuan.

"Bapak-Ibu yang terhormat, yang katanya ingin dihormati, kami menolak adanya pembahasan di dalam. Kami menolak adanya dwifungsi ABRI, hentikan proeses penbahasan RUU TNI," ujar pernyataan koalisi sipil yang datang ke hotel untuk menolak, Sabtu (15/3/2025).

Tidak hanya itu, rapat tersebut juga dianggap melanggar keputusan Presiden Prabowo Subianto perihal efisiensi anggaran. Pasalnya, rapat diselenggarakan di hotel bintang lima dengan fasilitas mewah.

Aksi Masyarakat Sipil yang mendatangi rapat revisi RUU TNI di Hotel Fairmont, Jakarta. (Twitter)
Aksi Masyarakat Sipil yang mendatangi rapat revisi RUU TNI di Hotel Fairmont, Jakarta. (Twitter)

"Di tengah sorotan publik terhadap Revisi Undang-Undang TNI, pemerintah dan DPR justru memilih membahas RUU ini secara tertutup di hotel mewah pada akhir pekan," lanjut mereka.

Kontroversi RUU TNI ini juga diwarnai dengan aksi penolakan dari sejumlah figur publik. Salah satunya sineas Ernest Prakasa.

Aktor sekaligus sutradara itu mengaku sudah pernah mengalami kondisi saat angkatan bersenjata ikut andil dan mendapat jabatan sipil.

Keadaan ini terjadi sebelum 1998 di era Orde Baru, ketika dwifungsi ABRI masih diberlakukan.

Baca Juga: RUU TNI Geger! Dasco Bongkar Perbedaan Draf Asli Vs Viral di Medsos!

"Saya pernah ada di sana. Saya tidak ingin kembali lagi #TolakRUUTNI," cuit Ernest Prakasa pada Minggu (17/3/2025).

Postingan Ernest Prakasa tersebut mendapat beragam komentar dengan penolakan yang sama. Banyak yang menceritakan pengalaman buruknya ketika angkatan bersenjata sangat 'berjaya'.

"Saya nggak pernah ngerasain rasanya punya kakek koh. Yang satu hilang dan sampai sekarang nggak ketahuan rimbanya, yang satu ditembak di kepala pas lagi ngopi di warung," kata seorang warganet.

"Pada demo 98 menuntut penghapusan dwifungsi ABRI di depan makodam Siliwangi, selamat dari penangkapan aparat, gara-gara nonjok tentara. Sekarang ke mana suara mahasiswanya? Percayalah dwifungsi tentara itu tidak baik buat kehidupan berbangsa," kata warganet lain.

"Mereka rapat bukan di hari kerja, bukan di tempat kerja, bukan di jam kerja. Secara tiba-tiba dan tidak terbuka. Muliakah permusyawaratan itu?" sindir warganet lainnya.

Reaksi artis lain

Selain Ernest Prakasa, figur publik lain yang menolak RUU TNI adalah Fedi Nuril. Sang aktor menyadari bahwa pembahasan RUU TNI tidak ada dalam program legislagi nasional (prolegnas) yang menjadi prioritas tahun ini.

Fedi Nuril sampai menunjukkan tangkapan layar daftar RUU yang menjadi prioritas untuk masing-masing komisi DPR RI. Tertera bahwa Komisi I DPR RI memprioritaskan RUU Penyiaran.

"Rapat maraton di hotel mewah, tapi gue bahkan tidak menemukan RUU TNI masuk ke dalam program legislasi nasional (prolegnas) prioritas 2025. Apa gue yang kurang update?" tanya Fedi Nuril.

Tidak hanya itu, Fedi Nuril juga menyoroti pemilihan lokasi rapat yang berada di dalam hotel mewah bintang lima. Padahal, saat ini Presiden Prabowo tengah menerapkan efisiensi di seluruh sektor.

"Rapat digelar tertutup di hotel dan sampai malam. Katanya efisiensi?" sindir Fedi Nuril lagi dalam cuitannya pada Sabtu (15/3/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI