Postingan Ernest Prakasa tersebut mendapat beragam komentar dengan penolakan yang sama. Banyak yang menceritakan pengalaman buruknya ketika angkatan bersenjata sangat 'berjaya'.
"Saya nggak pernah ngerasain rasanya punya kakek koh. Yang satu hilang dan sampai sekarang nggak ketahuan rimbanya, yang satu ditembak di kepala pas lagi ngopi di warung," kata seorang warganet.
"Pada demo 98 menuntut penghapusan dwifungsi ABRI di depan makodam Siliwangi, selamat dari penangkapan aparat, gara-gara nonjok tentara. Sekarang ke mana suara mahasiswanya? Percayalah dwifungsi tentara itu tidak baik buat kehidupan berbangsa," kata warganet lain.
"Mereka rapat bukan di hari kerja, bukan di tempat kerja, bukan di jam kerja. Secara tiba-tiba dan tidak terbuka. Muliakah permusyawaratan itu?" sindir warganet lainnya.
Reaksi artis lain
Selain Ernest Prakasa, figur publik lain yang menolak RUU TNI adalah Fedi Nuril. Sang aktor menyadari bahwa pembahasan RUU TNI tidak ada dalam program legislagi nasional (prolegnas) yang menjadi prioritas tahun ini.
Fedi Nuril sampai menunjukkan tangkapan layar daftar RUU yang menjadi prioritas untuk masing-masing komisi DPR RI. Tertera bahwa Komisi I DPR RI memprioritaskan RUU Penyiaran.
"Rapat maraton di hotel mewah, tapi gue bahkan tidak menemukan RUU TNI masuk ke dalam program legislasi nasional (prolegnas) prioritas 2025. Apa gue yang kurang update?" tanya Fedi Nuril.
Tidak hanya itu, Fedi Nuril juga menyoroti pemilihan lokasi rapat yang berada di dalam hotel mewah bintang lima. Padahal, saat ini Presiden Prabowo tengah menerapkan efisiensi di seluruh sektor.
Baca Juga: RUU TNI Geger! Dasco Bongkar Perbedaan Draf Asli Vs Viral di Medsos!
"Rapat digelar tertutup di hotel dan sampai malam. Katanya efisiensi?" sindir Fedi Nuril lagi dalam cuitannya pada Sabtu (15/3/2025).