"Bang Ifan bilang kalau PFN ini tidak seperti BUMN yang dibayangkan orang-orang bahwa keuntungannya besar, memang benar. Tapi untuk memajukan sebuah perusahaan itu kan kita harus sadar dengan kapabilitasnya," sambungnya.
Selain itu, seorang pemimpin juga harus bisa menjembatani sekaligus menggandeng seluruh sineas di Indonesia untuk bekerja sama.
"Kita harus sadar dengan kapabilitasnya ketika bicara sektornya adalah industri film. Bagaimana power-nya dalam menghimpun sineas-sineas mungkin atau elemen-elemen yang dirasakan dibutuhkan untuk membangun PFN ini," lanjutnya, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (17/3/2025).
Selain itu, seorang direktur utama juga perlu memiliki kemampuan untuk membangun komunikasi. Bila sejak awal komunikasi buruk, Arie Kriting cemas dengan nasib PFN ke depannya.
"Membangun komunikasi, ini kan masalah komunikasi. Kalau sejak awal saja komunikasinya sudah dengan 'orang-orang' punya kapabilitas di industri perfilman, sejak awal saja komunikasinya sudah ada kendala, itu ke depannya akan seperti apa?" tanyanya.
Tanggapan Sineas
Penunjukkan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN memang banyak mendapat reaksi kontra dari banyak pihak, terutama para sineas seperti aktor Fedi Nuril, aktris Luna Maya, sutradara Joko Anwar, hingga aktor Kevin Julio.
Fedi Nuril menganggap prestasi Ifan Seventeen dalam dunia perfilman Indonesia tidak jelas. Pasalnya, memang selama ini tim sukses Prabowo-Gibran itu dikenal sebagai musisi.
"Kata @prabowo kita harus menuju ke arah merit (kemampuan) system. Prestasi! Tapi yang diangkat menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) malah Ifan Seventeen yang kemampuan, pengalaman dan prestasinya dalam film Indonesia nggak jelas," kata Fedi Nuril dalam cuitannya pada 12 Maret 2025.
Baca Juga: Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara, Arie Kriting: Kita Harus Sadar Kapabilitas
Di sisi lain, Choicco Jerikho dan Luna Maya menanggapi dengan menunjukkan emoji terkejut ketika Ifan Seventeen menduduki posisi tertinggi PFN.