Suara.com - Aktor sekaligus sutradara film 'Kaka Boss' Arie Kriting turut memberi tanggapan soal penunjukkan Riefian Fajarsyah, atau yang akrab disapa Ifan Seventeen, sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN).
Suami dari aktris Indah Permatasari itu sebenarnya tidak masalah bila Ifan Seventeen yang ditunjuk. Tetapi, sang musisi harus mengetahui lebih dahulu kapabilitasnya dalam industri perfilman Indonesia.
![Abdur Arsyad bersama Arie Kriting, Adjis Doaibu dan Bintang Emon saat orasi di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (22/8/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/22/56299-abdur-arsyad-arie-kriting-adjis-doaibu-dan-bintang-emon.jpg)
"Untuk saya pribadi, mungkin boleh kita memberi kesempatan. Untuk saya, lebih kepada, di era sekarang ini, kemampuan kita untuk menakar kemampuan, kapabiltas, menurut saya penting juga," tutur Arie Kriting.
Laki-laki yang juga berprofesi sebagai komika itu mencontohkan dirinya sendiri bila mendapat tawaran menjadi vokalis band Seventeen.
"Kalau saya jadi vokalisnya Seventeen, saya akan menakar diri saya bahwa 'ah saya tidak terlalu terlibat dengan industri ini. Kayaknya bukan saya, mungkin boleh cari teman-teman yang lain'," sambungnya.
Selain itu, Dirut PFN juga diperlukan sosok yang memiliki kekuatan untuk menghimpun para sineas dari industri film Indonesia.

"Kita harus sadar dengan kapabilitasnya ketika bicara sektornya adalah industri film. Bagaimana power-nya dalam menghimpun sineas-sineas mungkin atau elemen-elemen yang dirasakan dibutuhkan untuk membangun PFN ini," lanjutnya, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (17/3/2025).
Selain itu, seorang pemimpin juga perlu memiliki kemampuan untuk membangun komunikasi dengan mereka. Bila sejak awal komunikasi buruk, Arie Kriting cemas dengan nasib PFN ke depannya.
"Membangun komunikasi, ini kan masalah komunikasi. Kalau sejak awal saja komunikasinya sudah dengan 'orang-orang' punya kapabilitas di industri perfilman, sejak awal saja komunikasinya sudah ada kendala, itu ke depannya akan seperti apa?" tanyanya.
Baca Juga: Postingan Pertama Ifan Seventeen setelah Jadi Dirut PFN Disorot, Bawa-Bawa Si Unyil
Arie Kriting menambahkan, "Disebutkan di jajaran direksi dan komisaris juga ada yang dari industri perfilman. Tapi bagi saya, posisi dari direktur utama itu, dalam bayanganku, orang yang punya kapabilitas."
Penunjukkan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN memang menuai beragam kritikan dari para sineas, mulai dari aktor Fedi Nuril, sutradara Joko Anwar, hingga aktris Luna Maya.
Tidak sedikit sineas yang mempertanyakan kapabilitas Ifan Seventeen di industri film Indonesia meski sang vokalis sudah menegaskan bahwa ia pernah membuat sebuah film serta memiliki rumah produksi atau production house (PH) sendiri.
Tanggapan Arie Kriting pun mendapat respons beragam dari warganet. Banyak dari mereka yang belum percaya dengan kemampuan Ifan Seventeen.
"Ini nggak bagus sih buat generasi muda. Udah berapa banyak jabatan yang diserahkan ke orang yang bukan bidangnya, bukan kompetensinya," kata seorang warganet.
"Tunggulah saat kehancurannya. Ketika sesuatu pekerjaan diserahkan kepada yang bukan ahlinya," imbuh warganet lain.
"Intinya bang Ari kurang setuju dan kurang puas," simpul warganet lainnya.
Sebagai informasi tambahan, Ifan Seventeen, yang memiliki nama lengkap Riefian Fajarsyah, adalah seorang penyanyi dan musisi asal Indonesia yang dikenal sebagai vokalis utama dari band pop-rock Seventeen.
Ia lahir pada 16 Maret 1983 di Yogyakarta.
Ifan bergabung dengan Seventeen pada tahun 2008, menggantikan vokalis sebelumnya. Bersama Seventeen, ia sukses membawakan sejumlah lagu hits seperti "Jaga Selalu Hatimu", "Selalu Mengalah", "Kemarin", dan "Menemukanmu".
Suaranya yang khas dan penuh emosi menjadikannya salah satu vokalis pop rock yang dikenal luas di Indonesia.
Namun, kehidupan Ifan mengalami tragedi besar pada 22 Desember 2018 ketika tsunami Selat Sunda menghantam panggung Seventeen saat mereka tampil di Tanjung Lesung, Banten.
Dalam kejadian itu, ia kehilangan hampir seluruh personel band, termasuk sahabat-sahabatnya serta istrinya, Dylan Sahara.
Peristiwa ini meninggalkan luka mendalam bagi Ifan, tetapi ia tetap berusaha bangkit.
Setelah kehilangan rekan-rekannya, Ifan tetap melanjutkan kariernya di dunia musik dan sering tampil sebagai solois.