Suara.com - Sorotan tajam terhadap rencana revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) belum habis.
Kritik bukan cuma datang dari kalangan masyarakat, melainkan juga artis yang doyan menyuarakan keresahannya secara lantang.
Fedi Nuril jadi salah satu contoh artis yang berani mengkritik rencana revisi UU TNI. Pertama, ia mempertanyakan esensi rapat Panitia Kerja (Panja) Komisi I DPR dan pemerintah di Hotel Fairmont, Jakarta pada 14 dan 15 Maret.
"Rapat digelar tertutup di hotel dan sampai malam. Katanya efisiensi?" tanya Fedi Nuril dalam tulisannya di X baru-baru ini.
Kedua, sikap bungkam para peserta rapat saat akan meninggalkan lokasi juga dianggap Fedi Nuril jauh dari komitmen Presiden Prabowo Subianto soal transparansi penyelenggaraan negara.
"Tidak transparan. Ditanya wartawan pembahasannya apa, tidak dijawab. Ini masih sama aja kayak kemarin-kemarin," keluh Fedi Nuril.
Tak berhenti sampai di situ, Fedi Nuril di unggahan lain menampilkan data bahwa RUU TNI tidak masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) yang disepakati DPR RI.
"Rapat maraton di hotel mewah, tapi gue bahkan tidak menemukan RUU TNI masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025," beber Fedi Nuril.
Pada November 2024 lalu, DPR RI mengumumkan daftar RUU yang masuk Prolegnas 2025.
Baca Juga: Vokal Kritisi Pemerintahan Prabowo, Kekurangan Fedi Nuril Pernah Dibongkar Raline Shah
Di antaranya yang cukup populer seperti RUU Penyiaran, RUU Perlindungan Konsumen hingga RUU Perlindungan Saksi dan Korban.