Bicara Sebagai Staf Khusus Menhan, Deddy Corbuzier Tegaskan Rapat Panja RUU TNI Tak Bahas Soal Dwifungsi

Sumarni Suara.Com
Minggu, 16 Maret 2025 | 14:19 WIB
Bicara Sebagai Staf Khusus Menhan, Deddy Corbuzier Tegaskan Rapat Panja RUU TNI Tak Bahas Soal Dwifungsi
Seleb Pernah Bermasalah dengan Deddy Corbuzier (Instagram/@mastercorbuzier)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deddy Corbuzier yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan ikut mengomentari aksi KontraS menggeruduk rapat revisi UU TNI.

Andrie Yunus dari Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menginterupsi rapat yang berlangsung di Hotel Fairmont pada Sabtu (15/3/2025) tersebut.

Deddy Corbuzier untuk pertama kalinya berkomentar sebagai Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pertahanan (Menhan).

Terkait Rapat Panitia Kerja (Panja) RUU TNI, Deddy Corbuzier melihatnya sebagai gangguan dari sekelompok orang tak dikenal yang berteriak-teriak menerobos rapat secara paksa.

"Bagi kami, gangguan yang terjadi sudah mengarah pada sebuah tindak kekerasan anarkis," ujar Deddy Corbuzier melalui akun Instagram @dc.kemhan pada Minggu (16/3/2025).

Melalui videonya tersebut, Deddy Corbuzier menekankan bahwa Kementerian Pertahanan selalu menghargai, menghormati, dan mempertimbangkan berbagai kritik serta masukan dari pihak mana pun.

"Namun yang terjadi kemarin bukanlah sebuah bentuk kritik atau masukan yang membangun, tetapi merupakan tindakan ilegal dan melanggar hukum yang mengancam sebuah proses demokrasi," tegasnya.

Deddy Corbuzier lantas mengingatkan bahwa rapat Panja RUU TNI adalah resmi dan konstitusional.

Rapat tersebut juga tidak membahas dwifungsi TNI seperti yang banyak disangkakan masyarakat.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Jawab Kritik Anggota DPR Terkait Anak Promosikan Pertamina: Shell Juga Kita Ambil

"Bahkan Bapak Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin itu sudah berkali-kali menegaskan bahwa Dwifungsi TNI sudah dikubur sejak dulu, arwahnya sudah tidak ada, bahkan jasadnya pun sudah tidak ada," kata Deddy Corbuzier.

Selain itu, Deddy Corbuzier mengungkap perwakilan dari semua fraksi DPR hadir dalam rapat Panja RUU TNI.

"Rapat kemarin juga dihadiri oleh semua fraksi DPR dengan lengkap untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah suara rakyat," sambungnya.

Pada intinya, Deddy Corbuzier ingin mengingatkan bahwa mengganggu jalannya rapat yang konstitusional dan resmi dengan cara kekerasan bukan sebuah kritik membangun.

Oleh sebab itu, tindakan ilegal dan melanggar hukum itu diharapkan tidak terulang di masa depan.

"Demokrasi harus dijalankan pasti dengan cara yang benar: kritik, dialog, debat, bahkan nyinyiran," ucap Deddy Corbuzier.

"Tapi kami tidak berharap dengan tindakan anarkis yang bisa bersifat provokatif," tambahnya.

Terakhir, Deddy Corbuzier berharap masyarakat percaya kepada Kementerian Pertahanan.

"Jadi mari kita semua menghormati proses jalannya demokrasi dan percayalah bahwa Kementerian Pertahanan akan selalu bersama masyarakat untuk menjaga kedaulatan NKRI," tutupnya.

Sebagai informasi, video Andrie Yunus dan teman-teman KontraS berusaha menghentikan pembahasan RUU TNI jadi viral di media sosial.

Seperti yang dibagikan akun X @barengwarga, Andrie Yunus sempat terlihat jatuh dan mengaku didorong saat akan menyuarakan pendapatnya.

"Kami menjalankan fungsi pengawasan sebagai masyarakat sipil. Kami menolak adanya pembahasan di dalam. Kami menolak dwifungsi ABRI, teman-teman," ujar Andrie Yunus.

Dua penjaga tampak menghentikan Andrie Yunus yang ingin masuk ke ruang rapat.

Lebih lanjut, Andrie Yunus mengungkap apabila tujuannya mengentikan rapat lantaran prosesnya dilakukan diam-diam dan tertutup.

Andrie Yunus dan teman-temannya juga meneriakkan "Tolak RUU TNI" yang kemudian ramai disuarakan pula oleh pengguna X hingga jadi trending topic.

Di sisi lain, menanggapi klarifikasi Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Menhan, warganet pun mempertanyakan rapat yang berlangsung di akhir pekan dan dilakukan secara tertutup.

"Waduh, kenapa di hotel ya rapatnya? Gedung DPR-nya renovasikah? Kenapa rapatnya marathon dan terburu-buru?" tanya akun @stevejojo***.

"Rakyat yang mana? Apa ada poling-nya kah? Kok ga ada konsolidasi-nya ke rakyat seperti pemilu door to door nyari aspirasi," sahut akun @dave.v***.

"Kalau rapat resmi kenapa harus di hotel, terus kenapa pas hari weekend, dan kenapa harus tertutup seperti menyembunyikan sesuatu dari masyarakat om ded?" timpal akun @iqbala***.

Namun hingga berita ini di-publish, Deddy Corbuzier tidak menanggapi satupun pertanyaan warganet.

Suami Sabrina Chairunnisa tersebut justru memilih membatasi kolom komentar postingannya di Instagram @dc.kemhan.

Kontributor : Neressa Prahastiwi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI