Suara.com - Masih berjuang lawan kanker, Nunung mengungkapkan pengeluaran tidak sedikit hanya untuk pengobatan tiap bulan.
"Aku bisa cari uang untuk beli obat karena obatku nggak boleh putus," ujar Nunung baru-baru ini, dilansir Suara.com pada Sabtu (15/3/2025).
"Dan obatku itu nggak semacam dua macam, ada sembilan macam yang harus diminum setiap hari," ujar Nunung kemudian.
Berada di hadapan Soimah, Nunung mengutarakan angka setengah dari Rp100 juta untuk pengeluaran tersebut.
"Obat itu (yang diminum) nggak ada yang murah," tegas Nunung.
"Minim itu Rp50 juta setiap bulan harus ada untuk obat, untuk periksa (ke dokter)," jelas rekan kerja Sule dan Andre Taulany ini.
Angka tersebut mungkin terbilang kecil untuk Nunung yang kebanjiran pekerjaan.
Beda halnya dengan Nunung saat ini, yang terbatas secara finansial karena terlalu melimpahkan hasil kerja kerasnya untuk keluarga.
Selain itu, angka Rp50 juta yang dipergunakan Nunung saat ini berbeda dari apa yang dikonsumsi di masa lalu.
Baca Juga: Apa Nama Restoran Nunung di Solo? Dulu Omzetnya Rp8 Juta per Hari, Kini Kondisinya Bikin Prihatin
Perempuan kelahiran Surakarta ini pun bercerita secara lengkap mengenai riwayat penyakitnya.
Selain kanker payudara yang kini diidapnya, Nunung juga memiliki permasalahan mental yang serius.
Diakui oleh Nunung bila dirinya harus berhadapan dengan panic attack 15 tahun yang lalu.
Selain itu, penyakti GERD yang dideritanya memiliki gejala yang benar-benar serius.
"Kalau 15 tahun yang lalu, obatnya kan cuma panic attack terus tanya (periksa) ke psikaiter, ungkap Nunung.
"GERD-ku udah (muntah) darah gitu loh, terus kanker, banyak lagi," jelas Nunung.

Beragam penyakit yang diderita membuat Nunung menyadari sesuatu yang penting.
Menurut rekan Sule ini, penyakit yang banyak tersebut bersumber dari apa yang mendekam dalam pikirannya.
Pandangan Nunung tersebut ternyata disambut persetujuan oleh Soimah selaku host.
"Karena penyakit itu kan memang dari pikiran. Pikiranku (seperti) besok gue harus makan sama keluargaku gimana, besok gimana, terus dan terus (pikiran datang)," cerita Nunung.
"Aku percaya sih, kalau kesehatan itu memang sumbernya dari pikiran," jawab Soimah dalam responsnnya.
Curhatan Nunung tersebut juga membuat publik menaruh simpati dan mendesaknya untuk mulai mengatur mana yang harus dipikirkan, mana yang tidak.