Suara.com - Aktor Fedi Nuril mengaku khawatir Indonesia akan kembali ke masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ketakutannya ini disampaikan saat membalas cuitan politisi Partai Demokrat Andi Arief.
Mulanya, Andi meminta sejumlah oknum untuk berhenti menakut-nakuti rakyat tentang masa depan kondisi Tanah Air.
![Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief. [Suara.com/Bagaskara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/14/37700-ketua-bappilu-dpp-partai-demokrat-andi-arief.jpg)
"Era menakut-nakuti publik harus berakhir. Ada yang pernah menakut-nakuti Indonesia akan menjadi Suriah, ada yang Indonesia kembali ke Orba, dan lain-lain," cuit Andi dua hari yang lalu.
Fedi Nuril pun membalas bahwa ia merupakan salah satu rakyat yang percaya akan kemungkinan tersebut. Kecemasan tersebut berasal dari sikap sang Presiden serta pejabat publik ketika merespons kritikan.
"Rasa takut saya akan kembali ke zaman Orba tidak dibuat-buat, Bang," tegas pemain film '5cm' tersebut pada Jumat (14/3/2025).
Fedi Nuril menambahkan, "Akademisi mengkritik Prabowo tentang kabinet besar dibalas 'ndasmu'. Sekarang yang mengkritik Revisi UU TNI, oleh KSAD dibilang 'otak kampungan'."
![Presiden Prabowo Subianto. [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/14/21590-presiden-prabowo-subianto.jpg)
Aktor 42 tahun itu juga menunjukkan bukti berupa potongan tangkapan layar berisi kritikan pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI), Lina Miftahul Jannah tentang 'kabinet gemuk' di masa kini.
"Itu jadi gambaran kalau tujuannya untuk kepentingan politik semata. Ketika membuat lembaga baru, sejarusnya ada kajian mendalam. Kalau masalah kordinasi, jelas ini kemunduran (reformasi birokrasi). Yang bisa dijadikan satu malah dipecah," kata Lina, yang menyebut Kabinet Merah Putih sebagai 'kabinet balas jasa'.
Lalu, ada pula tangakapan layar sebuah cuitan berita berjudul "KSAD Sentil Penggiring Isu Kembalinya Dwifungsi ABRI: Otak Kampungan".
Baca Juga: Kini Jadi Stafsus Menhan, Terungkap Deddy Corbuzier Tak Bahas Skandal Pertamina di Podcast
"Jadi tidak usah ramai bikin ribut di media, ini itu lah, orde baru lah, tentara dibilang hanya bisa membunuh dan dibunuh. Menurut saya, otak-otak (pemikiran) seperti ini, kampungan," ujar Maruli Simanjuntak.