"Dan menurut gue, gue nggak pantas untuk diperlakukan seperti itu. Hanya karena katanya gue kelakuannya nggak sesuai syariat (yang mereka percayai)," jelasnya.

Gitasav juga mengungkapkan kebingungannya terhadap orang-orang yang mengaku religius tetapi memiliki hati yang penuh amarah. Dia menyamakan agama dengan pisau, yang dapat digunakan untuk kebaikan atau keburukan.
"Kita bisa pakai pisau itu untuk motong ini itu mempermudah hidup. Tapi kalau kita sendiri busuk, pisaunya bisa dipakai untuk un4liv3 orang," tulisnya.
Gitasav pun merasa belakangan bukan hanya dirinya yang memiliki pandangan serupa, tetapi beberapa orang yang ditemuinya di media sosial juga.
"Dan kelihatannya bukan gue doang yang bingung sama kelakuan mereka dan mikir kayak gini," pungkasnya.
Kontributor : Chusnul Chotimah