Suara.com - Terpilihnya Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara alias PFN menuai pro kontra.
Sebab melihat latar belakang dari pelantun Kemarin tersebut yang dianggap kurang mumpuni.
Dilihat dari rekam jejak, Ifan Seventeen baru tiga kali terlibat dalam penggarapan film. Pertama adalah Sukep: The Movie (2019), Kemarin (2022) dan Melukis Harapan di Langit India (2024).
Dari sini muncul pertanyaan warganet, apakah tidak ada sosok sineas yang lebih berpengalaman seperti halnya Joko Anwar hingga aktor sekaliber Reza Rahadian.
"Mira Lesmana, Joko Anwar, Hanung Bramantyo, Reza Rahadian, Abimana Aryasatya, bapak kira mereka semua jualan seblak?" kata warganet.
Lantas bagaimana tanggapan Joko Anwar saat namanya disebut warganet juga pantas menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara?
Menanggapi ucapan tersebut, Joko Anwar menolaknya.
"Nggak bisa, nggak bisa saya, nggak bisa Hanung, nggak bisa mba Mira, nggak bisa mas Reza," kata Joko Anwar saat dihubungi Suara.com pada Rabu (12/3/2025).
Mengenai alasan, Joko Anwar mengatakan, dirinya dan beberapa sineas masih aktif berkegiatan. Sehingga sulit rasanya untuk membagi waktu dengan pekerjaan sebagai Direktur Utama.
Baca Juga: Beda Prestasi Fedi Nuril vs Ifan Seventeen di Dunia Film: Bak Gajah dan Semut
"Kami masih sangat aktif berproduksi. Tidak mungkin juga meninggalkan pekerjaan kami," ucapnya.
Tapi dari obrolan tim Suara.com dengan Joko Anwar, jangankan mendapat tawaran sebagai Direktur Utama, dilibatkan dalam diskusi terkait industri perfilman pun tidak.
"Nggak nggak pernah. Itu saya, nggak tau yang lain," ucapnya.
Kalaupun tawaran itu sampai kepada dirinya, Joko Anwar mengatakan sekali lagi untuk menolaknya.
Selain karena pekerjaan sebagai sineas, Joko Anwar tidak mau terlibat dalam hal-hal di pemerintahan.
Termasuk saat ditanya soal ucapan warganet yang memiliki ide menjadikan Joko Anwar sebagai Menteri Agama.
![Joko Anwar[YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/14/80510-joko-anwar-youtube.jpg)
"Saran aja buat naikin Joko Anwar jadi Menteri Agama. Soalnya udah bikin film tentang Siksa Kubur," kata warganet.
Menanggapi ucapan tersebut, Joko Anwar tertawa.
"Hahaha, udah gila kali," ucap sutradara film Pengabdi Setan ini.
"Pastinya saya nggak akan masuk ke pemerintahan. Saya nggak percaya dengan sistem pemerintahan Indonesia," kata Joko Anwar.
"Jadi nggak mungkin saya bergabung (di pemerintahan)," imbuhnya.
Meski banyak orang yang protes, Joko Anwar tetap menaruh kepercayaan buat Ifan Seventeen. Ia tahu jalan yang dilalui tidak mudah buat sang musisi.
"Karena dia tidak punya pengalaman di perfilman, pengambilan keputusannya mungkin tidak akan sesuai dengan kebutuhan sineas," kata produser 49 tahun ini.