Infografis
Suara.com - Gerak-gerik dokter Richard Lee usai memutuskan menjadi seorang mualaf masih terus mencuri perhatian publik.
Terutama ketika sang dokter kecantikan memutuskan untuk membagikannya ke publik.
Satu di antara aktivitas terbarunya adalah memutuskan berbuka puasa di luar rumah, sembari ditemani Reni Effendi.
Toleransi sebenarnya disampaikan dengan jelas oleh dokter Richard Lee melalui unggahan terbarunya di Instagram.
Bagaimana tidak, istri dari dokter Richard diduga adalah seorang Buddha, dan setia menemani suami untuk berbuka puasa.
Selain itu, pasangan ini memilih berbuka puasa di rumah Sarwendah yang menganut agama Kristen.
Keputusan tersebut membuat publik merasa adem ayem.
Hanya saja, ketika dokter Richard Lee membawakan kerudung sebagai hadiah untuk Sarwendah, tidak semua orang dibuat senang.
Belum lagi dengan niat di balik kerudung yang diberikan, yang disampaikan dengan terang-terangan.
Baca Juga: Buka Puasa Bareng Sarwendah, Richard Lee Bawakan Hijab
Suami Reni Efendo tersebut mengaku ingin mengajak Sarwendah untuk hijrah.
Kalimat tersebut langsung menuai beberapa komentar yang kritis untuk seorang dokter Richard Lee.
"Jualan agama," tudng seorang warganet di kolom komentar.
"Sedikit-sedikit, mengajak mualaf," sambung yang lain.
"'Biar ikutan hijrah', secara gak langsung udah dakwah ya, Dok," ujar seorang warganet.
"Mabuk agama salah satunya jadi manusia tertinggal," sindir warganet lainnya yang merasa tidak nyaman.
Sementara itu, Sarwendha terpantau tetap santai mendengar ajakan dan doa dari dokter Richard Lee.
Ketika ditelusuri Suara.com pada Kamis (13/3/2025), Sarwendah memang memiliki kedekatan dengana agama maupun umat Islam.
Apalagi ibu angkat dari mantan suaminya, Ruben Onsu diduga beragama Islam.
Pada pertengahan 2024 lalu, Sarwendah juga menaruh perhatian yang lebih pada Islam.
Ibu tiga anak tersebut memilih menggelar acara pengajian di rumah barunya.
Keputusannya tersebut tentu saja menuai banyak kontra mengingat agama yang dianutnya.
Meski begitu, Sarwendah merasa tidak salah dan mencoba menjelaskan alasan di balik keputusannya tersebut.
"Di rumah saya karyawan mayoritas Islam, pengajian tidak ada salahnya diadakan juga," tulis Sarwendah.
"Dan karena itu di rumah juga ada musala untuk mereka supaya lebih nyaman. Karena walau berbeda tetap satu bukan," tegasnya.
