"Memang kinerja gue harus gue perbaiki. Banyak yang salah, dan ada beberapa hal yang malah menimbulkan huru-hara. Kalau udah seperti itu, ya itu tidak baik," kata Codeblu.
Codeblu juga berpikir untuk mengalihkan pembuatan konten ulasan makanan ke luar negeri, yang diyakini lebih terbuka dalam menghadapi kritik.
"Untuk di Indonesia, kayaknya agak sensitif. Jadi, gue nggak review di Indonesia. Lanjut review di luar aja," ucap Codeblu.
Masalah Codeblu dan Clairmont Patisserie sendiri bermula pada 15 November 2024.
Saat itu, Codeblu mengunggah video di media sosial yang memuat tuduhan terhadap sebuah toko kue yang mengirim produk berjamur ke panti asuhan, sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR).
Meski Codeblu tidak menyebut nama toko secara langsung, banyak yang mengaitkannya dengan Clairmont Patisserie dan membuat sang pemilik tersinggung.
Pada 17 November 2024, Clairmont Patisserie mengeluarkan pernyataan resmi untuk membantah tuduhan Codeblu, dengan menegaskan produk yang didistribusikan telah melewati proses kontrol kualitas dan aman untuk dikonsumsi.
Namun pada Januari 2025, Codeblu kembali membuat video untuk menegur Clairmont Patisserie setelah menerima laporan dari beberapa orang dengan tuduhan serupa.
Sampai di akhir Februari 2025, Clairmont Patisserie mengeluarkan bukti-bukti untuk membantah tuduhan Codeblu, dan berujung permintaan maaf.
Baca Juga: Beredar Seruan Boikot Codeblu
Sayang, permintaan maaf Codeblu belum cukup untuk Clairmont Patisserie. Kegaduhan yang ditimbulkan sudah berdampak buruk ke bisnis mereka.