Codeblu Mengeluh Usai Diboikot Gara-Gara Isu Peras Toko Kue Lewat Konten Review

Rabu, 12 Maret 2025 | 10:59 WIB
Codeblu Mengeluh Usai Diboikot Gara-Gara Isu Peras Toko Kue Lewat Konten Review
William Anderson alias Codeblu. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Food vlogger William Anderson atau Codeblu sedang dihadapkan pada masalah pelik.

Perseteruan dengan pemilik toko kue Clairmont Patisserie meruncing setelah permintaan maaf Codeblu berbalas laporan dugaan pencemaran nama baik di Polres Metro Jakarta Selatan.

Belum ada informasi kapan Codeblu dipolisikan. Namun, ia sudah dimintai keterangan sebagai terlapor pada Selasa (11/3/2025) kemarin.

Food vlogger William Anderson atau Codeblu di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Food vlogger William Anderson atau Codeblu di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

"Gue ditanyai kronologisnya, dari awal sampai akhir," ujar Codeblu usai pemeriksaan.

Selain dugaan pencemaran nama baik, Codeblu juga menghadapi tudingan pemerasan terhadap pihak Clairmont Patisserie.

Di media sosial, beredar narasi Codeblu meminta uang kisaran Rp 350 sampai Rp 600 juta sebagai uang kompensasi untuk meralat ulasan negatif ke toko kue tersebut.

Codeblu pun sudah meluruskan tudingan memeras Clairmont Patisserie, seperti yang ramai diperbincangkan publik.

"Tidak ada yang namanya pemerasan. Itu penawaran kerja sama," jelas Codeblu.

Sebelum berkasus, Codeblu dan Clairmont Patisserie sempat berencana membangun kerja sama untuk pembuatan konten promosi produk kue.

Baca Juga: Ngaku Setiap Hari Sudah Dipuja-puja, Farida Nurhan Tak Masalah Dibully Netizen Gegara Masalah Codeblu

"Simpel kok sebenernya. Ada lima tahapan kerja yang akan gue lakukan untuk pihak mereka," terang Codeblu.

Harga Rp 350 juta yang disodorkan Codeblu ke Clairmont Patisserie pun bukan untuk pembuatan satu konten promosi.

"Gue akan posting sebanyak delapan konten. Lalu, gue meminta imbalan berupa fee sebesar Rp 350 juta. Gitu aja, itu yang diduga ada pemerasan," papar Codeblu.

Sayang, klarifikasi Codeblu tidak mengubah keadaan. Ia tetap jadi bulan-bulanan publik.

Food vlogger William Anderson atau Codeblu di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Food vlogger William Anderson atau Codeblu di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Terbaru, beberapa pemilik usaha makanan sampai melakukan aksi boikot terhadap Codeblu. Mereka ingin menghindari ulasan buruk Codeblu agar tidak bernasib sama seperti Clairmont Patisserie.

Seruan boikot terhadap dirinya pun ikut dikomentari Codeblu. Di tengah rentetan masalah yang lebih dulu datang, seruan boikot membuat Codeblu tambah menderita.

"Ya sedih lah ya. Sedih dan kaget," aku Codeblu.

Codeblu tidak berpikir dampak dugaan pemerasan terhadap Clairmont Patisserie bisa sedemikian masif terhadap dirinya.

"Ternyata efeknya bisa sampai segini gedenya," keluh Codeblu.

Namun lagi-lagi, Codeblu cuma bisa pasrah menghadapi kemarahan publik. Ia mempersilakan siapa pun yang kecewa untuk melanjutkan aksi boikot.

"Ya udah, nggak apa-apa. Kalau memang gue nggak boleh masuk ke restoran-restoran itu, ya gue nggak akan memaksa untuk masuk," jelas Codeblu.

Yang jelas, Codeblu tidak akan berhenti melakukan kegiatan sebagai reviewer makanan. Cara memberi ulasan yang sedikit berbeda dari orang lain dianggap Codeblu bukan masalah besar.

"Ya masak kalau lo punya taste yang berbeda, punya cara menilai makanan yang berbeda, terus nggak boleh review? Siapa pun boleh review," tanya Codeblu.

Andai memang keberatan dengan caranya, Codeblu meminta masyarakat untuk mengabaikan konten review makanannya saja.

"Kalau misalkan lo nggak suka sama review gue, ya it's okay. It's very subjective. Kenapa jadi nggak boleh review?," lanjut Codeblu.

Namun di sisi lain, Codeblu tidak menampik bahwa memang ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam caranya mengulas makanan.

"Memang kinerja gue harus gue perbaiki. Banyak yang salah, dan ada beberapa hal yang malah menimbulkan huru-hara. Kalau udah seperti itu, ya itu tidak baik," ucap Codeblu.

Masalah Codeblu dan Clairmont Patisserie sendiri bermula pada 15 November 2024.

Saat itu, Codeblu mengunggah video di media sosial yang memuat tuduhan terhadap sebuah toko kue yang mengirim produk berjamur ke panti asuhan, sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR).

Meski Codeblu tidak menyebut nama toko secara langsung, banyak yang mengaitkannya dengan Clairmont Patisserie dan membuat sang pemilik tersinggung.

Pada 17 November 2024, Clairmont Patisserie mengeluarkan pernyataan resmi untuk membantah tuduhan Codeblu, dengan menegaskan produk yang didistribusikan telah melewati proses kontrol kualitas dan aman untuk dikonsumsi.

Namun pada Januari 2025, Codeblu kembali membuat video untuk menegur Clairmont Patisserie setelah menerima laporan dari beberapa orang dengan tuduhan serupa.

Sampai di akhir Februari 2025, Clairmont Patisserie mengeluarkan bukti-bukti untuk membantah tuduhan Codeblu, dan berujung permintaan maaf. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI