Yang jelas, Codeblu tidak akan berhenti melakukan kegiatan sebagai reviewer makanan. Cara memberi ulasan yang sedikit berbeda dari orang lain dianggap Codeblu bukan masalah besar.
"Ya masak kalau lo punya taste yang berbeda, punya cara menilai makanan yang berbeda, terus nggak boleh review? Siapa pun boleh review," tanya Codeblu.
Andai memang keberatan dengan caranya, Codeblu meminta masyarakat untuk mengabaikan konten review makanannya saja.
"Kalau misalkan lo nggak suka sama review gue, ya it's okay. It's very subjective. Kenapa jadi nggak boleh review?," lanjut Codeblu.
Namun di sisi lain, Codeblu tidak menampik bahwa memang ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam caranya mengulas makanan.
"Memang kinerja gue harus gue perbaiki. Banyak yang salah, dan ada beberapa hal yang malah menimbulkan huru-hara. Kalau udah seperti itu, ya itu tidak baik," ucap Codeblu.
Masalah Codeblu dan Clairmont Patisserie sendiri bermula pada 15 November 2024.
Saat itu, Codeblu mengunggah video di media sosial yang memuat tuduhan terhadap sebuah toko kue yang mengirim produk berjamur ke panti asuhan, sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR).
Meski Codeblu tidak menyebut nama toko secara langsung, banyak yang mengaitkannya dengan Clairmont Patisserie dan membuat sang pemilik tersinggung.
Pada 17 November 2024, Clairmont Patisserie mengeluarkan pernyataan resmi untuk membantah tuduhan Codeblu, dengan menegaskan produk yang didistribusikan telah melewati proses kontrol kualitas dan aman untuk dikonsumsi.