"Terkait gerombolan, sebenarnya segala sesuatu komunitas, perkumpulan, organisasi, ormas, apapun itu berangkatnya dari gerombolan, kemudian dilegalisasikan kan," terang Rayen.
Oleh sebab itu, Rayen berharap kata 'gerombolan' yang diucapkannya tidak perlu dipermasalahkan secara berlebihan.

Padahal isi podcast Rayen Pono dengan Rian D'Masiv yang dipermasalahkan itu sebenarnya justru mengapresiasi Ahmad Dhani.
Rayen mengapresiasi Ahmad Dhani sebagai sosok figur besar yang berpengaruh dalam industri musik Tanah Air, baik sebagai pencipta lagu maupun penyanyi.
"Gue sangat menghargai Mas Dhani dari sisi itu. Ditambah hari ini Mas Dhani punya kapasitas lebih di jalur politik yang sangat berhubungan dengan kisruh royalti kan," jelas Rayen.
Ahmad Dhani yang kini duduk di kursi DPR RI diharapkan bisa memperjuangkan industri musik secara keseluruhan.
"Kenapa kapasitas Mas Dhani yang sebesar itu nggak digunakan berjuang untuk industri musik secara keseluruhan? Nggak usah bilang pencipta, penyanyi, semua elemen yang melekat pada industri musik," tanya Rayen Pono.
Rayen Pono rupanya merasa Ahmad Dhani hanya memperjuangkan para pencipta lagu yang tergabung dalam AKSI.
Sementara apabila melihat Undang-undang yang sedang diperdebatkan terkait royalti lagu, Rayen merasa para musisi seharusnya mempercayakan kepada Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).
Baca Juga: Silsilah Ahmad Dhani yang Kini Dituding Rasis, Ternyata Miliki Darah Yahudi
![Rayen Pono ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (29/12/2023) [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/29/62258-rayen-pono.jpg)
Dengan mengembalikan semua wewenang kepada LMKN, Rayen berharap tak ada lagi kubu di lingkup industri musik Tanah Air.