Suara.com - Nama Dedeh Rosidah atau akrab disapa Mamah Dedeh sedang menjadi topik hangat di media sosial. Perbincangan ini bermula lewat seorang warganet yang membahas ceramah sang dai soal KDRT.
Seperti diketahui, Mamah Dedeh diketahui memiliki riwayat berceramah soal KDRT. Berbeda dari Oki Setiana Dewi, istri Syarifudin tersebut menolak tindakan KDRT dalam rumah tangga.
"Kita punya hak dengan tubuh kita. Sakit saja wajib berobat. Iya atau iya?" kata Mamah Dedeh.
Menurut Mamah Dedeh, korban tidak seharusnya bungkam ketika mendapat tindak KDRT. Pasalnya, dia menilai tindak KDRT merupakan bentuk kriminal alih-alih aib rumah tangga.
"Kalau ada seorang istri saya bertahan biarin digebukin tiap hari, Ma. Biarin ditendangin tiap hari, asalkan anak-anak bisa belajar benar, malu sama orang lain kalau diceritain, maaf itu sangat-sangat salah," sambung Mamah Dedeh.
Oleh karena itu, Mamah Dedeh lantang menyuarakan perlawanan terhadap tindak KDRT. Dia mengaskan, menjaga dan melindungi diri dari bahaya merupakan bagian dari ajaran Islam.
"Kalau kita tahu kalau dipukul itu bonyok, tahu sakit, dan kita diam saja itu artinya menghancurkan diri kita. Salah itu dalam Islam karena dalam Islam wajib memelihara kesehatan tubuh," tutur Mamah Dedeh.
Pada kesempatan berbeda, Mamah Dedeh juga memberi ultimatum kepada pihak dominan dan superior dalam rumah tangga agar tidak berperilaku sewenang-wenang.
"Jangan merasa saya laki-laki, wajib nurut sama laki-laki, laki yang mana dulu? Yakni laki yang paling sempurna imannya, orang yang paling baik akhlaknya, suami yang sayang dan penuh perhatian kepada istrinya," ujar Mamah Dedeh.
Baca Juga: Beda Ceramah Mamah Dedeh dan Oki Setiana Dewi soal KDRT, Ramai Diungkit Usai Kasus Cut Intan Nabila
Perbincangan soal ceramah Mamah Dedeh ini viral di media sosial Twitter dengan mendapat atensi sebanyak 758,6 ribu jumlah tayangan.
"Kaget pas mamah Dedeh teriak marah-marah secara langsung. Siap suhuku," tulis akun @dwihandaanda, dikutip pada Senin (10/3/2025).
Perihal itu, sejumlah netizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam.
"Tapi emang jarang banget lihat penceramah yang punya mindset kayak Mamah Dedeh ini, paling suka kalo Mamah Dedeh nyemprot mertua jahat," tulis seorang netizen.
"Senangnya lihat tokoh agama Muslim perempuan yang gak bilang sabar dalam KDRT supaya dapat pahala dan masuk Surga," ucap netizen lain.
"Dan bapakku yang pelaku KDRT itu benci Mamah Dedeh, tiap ibukku nonton acara mamah selalu dimarahi. Takut ibukku berontak kali ya," ujar netizen lainnya.
Sebagai informasi, Dedeh Rosidah, lebih dikenal sebagai Mamah Dedeh, adalah seorang pendakwah kondang Indonesia yang sangat populer di kalangan ibu-ibu dan masyarakat luas. Ia dikenal dengan gaya ceramahnya yang lugas, humoris, dan mudah dicerna, serta kemampuannya menyampaikan ajaran agama Islam dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Mamah Dedeh lahir di Ciamis, Jawa Barat, pada tanggal 5 Agustus 1951. Ia memulai kariernya sebagai pendakwah dari masjid ke masjid, hingga akhirnya namanya melambung berkat program televisinya, "Mamah dan Aa", yang tayang di Indosiar. Acara tersebut menjadi sangat populer karena Mamah Dedeh tidak hanya memberikan ceramah agama, tetapi juga menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar masalah keluarga, pernikahan, dan kehidupan sosial dengan pendekatan yang santai namun tetap berlandaskan pada ajaran Islam.
Ciri khas Mamah Dedeh adalah penggunaan bahasa yang sederhana dan relatable, serta sisipan humor yang membuat ceramahnya tidak membosankan. Ia juga dikenal sebagai sosok yang terbuka dan menerima berbagai pertanyaan dari penonton, bahkan pertanyaan-pertanyaan yang dianggap tabu atau sensitif. Dengan bijak, ia memberikan solusi dan pandangan berdasarkan ajaran Islam, sambil tetap menghormati perbedaan pendapat.
Selain aktif di televisi, Mamah Dedeh juga sering diundang untuk memberikan ceramah di berbagai acara, seminar, dan pengajian. Ia juga menulis buku-buku yang berisi kumpulan ceramah dan tips-tips kehidupan islami. Pengaruh Mamah Dedeh sangat besar dalam membentuk pemahaman agama Islam yang lebih praktis dan relevan bagi masyarakat Indonesia, khususnya kaum wanita. Ia telah menginspirasi banyak orang untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjalankan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.