MD Pictures terpaksa harus menarik materi promosi dari film baru produksinya, Lemah Santet Banyuwangi. Padahal, materi promosi berupa teaser poster baru dirilis pada (5/3/2025).
Hal tersebut karena kontroversi yang disebabkan oleh film yang diadaptasi thread viral milik JeroPoint itu.
Salah satu pihak yang menolak keras film baru besutan MD Pictures itu adalah Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Banyuwangi.
Lalu seperti apa kronologi penolakan film Lemah Santet Banyuwangi oleh PARFI sampai membuat materi promosinya pun ditarik? Simak ulasannya berikut.
1. Dinilai Mencederai Citra Daerah

PARFI Banyuwangi menolak keras film Lemah Santet Banyuwangi karena dinilai mencederai citra daerah. Bahkan, pihak DPC PARFI Banyuwangi, Denny Sun'anudin telah berdiskusi soal kontroversi film tersebut bersama dengan Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Taufik Rohman.
Hasilnya, pihak terkait sepakat menolak penayangan film Lemah Santet Banyuwangi. Denny Sun'anudin menilai bahwa film tersebut telah mencederai citra Banyuwangi yang telah dibangun dengan susah payah sebagai daerah pariwisata dan budaya.
"Terus terang, kami sebagai warga Banyuwangi bukan hanya tersinggung, tapi sangat marah. Mengapa? Karena ini sangat mencederai citra Banyuwangi, yang di mana masyarakat Banyuwangi selama ini sudah bersusah payah untuk membangun sebuah citra yang baik tentang Banyuwangi tidak hanya wisata, tapi juga budayanya," ungkap Denny seperti dilansir dari akun Instagram resmi PARFI Banyuwangi.
2. Kurangnya Pemahaman dan Referensi dari Pembuat Cerita
Baca Juga: Prime Video Tayangkan 2 Konten Indonesia pada Juni 2024, Ada Film Dinda!

Denny mengungkap jika setelah pihaknya mengulik film yang diangkat dari thread viral milik JeroPoint tersebut, ditemukan ada beberapa perbedaan fakta. Hal ini membuat pihaknya menilai pembuat cerita kurang memahami dan kurang referensi dalam menuliskan ceritanya.