Suara.com - Psikolog klinis Lita Gading turut menyoroti Arra, TikToker kecil yang belakangan ini viral hingga kerap diundang ke podcast maupun acara televisi. Namun begitu, banyak yang menilai sikap Arra kerap berlaku tidak sopan kepada orang di sekitarnya.
Dalam postingannya di Instagram pada Sabtu (8/3/2025), Lita Gading menyisipkan dua video. Pertama ketika Arra mempertanyakan agama orang lain dan kedua saat ia bertanya apakah Raffi Ahmad memiliki anak laki-laki.

Namun, menurut Lita Gading, sikap Arra dianggap tidak sesuai usianya yang masih lima tahun. Pasalnya, anak kecil asal Bandung itu sering mengkritik orang lain.
"Perkataan dan celotehannya itu seperti anak dewasa, yang di-create, atau barangkali tanpa diberi tahu oleh orangtua pun, dia sudah mengkritik orang. Ini adalah bagian dari attitude," ujar Lita Gading.
Sikap memang terbentuk sejak kanak-kanak. Tidak hanya dari orangtua, lingkungan dekat juga bisa membentuk perilaku anak-anak. Sebab, mereka belajar dari melihat, mendengar dan memperhatian sekitarnya.
"Anak kecil itu sifatnya mirroring guys, mencontoh. Apa yang dilihat oleh dia, mungkin orangtuanya, mungkin kakaknya, atau lingkungan terdekatnya. Itu 'diajarkan' secara tidak langsung," kata Lita Gading.
Lita Gading menambahkan, "Jadi, walaupun anak ini cerdas, anak ini berceloteh dengan sifat kekanak-kanakannya, tolong diajarkan attitude."
Selama ini Arra memang kerap dianggap cerdas, dilihat dari cara berbicaranya yang lugas. Namun, Lita Gading menegaskan bahwa kecerdasan anak juga tidak bisa dibebaskan begitu saja.
"Karena ada batasan-batasan yang harus direm oleh orangtuanya. Ya itu tadi, tentang kritikan terhadap orang atau mungkin tentang ceplas-ceplos yang mungkin itu tidak ada nilai atau etikanya, atau nilai-nilai secara sosial atau moral. Jadi, orangtua yang harus memfilter," imbuhnya.
Baca Juga: Ahmad Dhani Disemprot Lita Gading soal Naturalisasi: Otaknya Tuh di Antara Pusar...
Selain itu, Lita Gading juga memperingatkan kepada orangtua Arra untuk tidak menganggap lucu sikap anaknya yang demikian. Sang anak tetap harus diajari batasan sesuai perkembangan umurnya.
"Jadi hal ini jangan dianggap lucu bahwa seorang anak dianggap pintar berceloteh atau mengkritik orang, tetap ya harus diajari tentang batasan etika terhadap anak tersebut," ucapnya.
Lita Gading juga mengingatkan bahwa kecerdasan intelektual (IQ), sama pentingnya dengan kecerdasan emosi (EQ) serta kecerdasan sosial (SQ). Semua itu harus sama rata sehingga terbentuk sikap yang baik.