Infografis
Suara.com - Aktris sekaligus anggota DPR Komisi IX Rieke Diah Pitaloka baru-baru melakukan sidak ke sejumlah SPBU Pertamina untuk menanyakan keaslian bahan bakar di tengah ramainya kasus Pertamax oplosan.
Saat sidak, hadir pula seorang pegawai dari PT Pertamina Patra Niaga, anak perusahaan yang belakangan tengah terseret dugaan korupsi tata kelola minyak dengan kerugian hampir Rp1 kuadriliun.
"Tsunami rampok BBM. Yuk, kita turun, kita lagi mau cek di SPBU langsung, bestie! Gaskan!" kata Rieke Diah Pitaloka sebelum turun dari mobil.
Rieke Diah Pitaloka tidak memperlihatkan secara langsung bagaimana suasana sidang berlangsung. Ia hanya menceritakan apa yang terjadi setelahnya.
Baca Juga: Dewi Perssik Terlihat Terbata-bata Nyanyi Lagu Bahasa Arab, Dinilai Jauh di Bawah Ayu Ting Ting
Pemeran sitkom 'Bajaj Bajuri' tersebut mengatakan ada hal menarik terjadi saat dirinya bertanya kepada salah seorang pelanggan.
"Tadai ada yang menarik besti, kepada aku bertanya kepada si pembeli. Apakah yakin itu RON 92? Jawabannya kayak gini, 'ya kalau urusan itu berdoa aja bu, semoga bener'," kata fraksi PDIP tersebut.
Rieke Diah Pitaloka menambahkan, "Masya Allah, kurang baik apanya rakyat Indonesia? Lihat aja, kuliatas BBM yang dia beli dari upah keringat kerjanya itu dia serahkan kepada doa."
Pejabat 51 tahun itupun memarahi para petinggi Pertamina yang telah tega melakukan tindakan korupsi hingga merugikan masyarakat dan negara.
"Makanya yang punya wewenang, amanah, amanah! Jangan dipikir cuman harga BBM naik turun lalu kualitas warna biru dan hijau, bukan! Lu kira balonku ada lima!" pungkasnya dengan nada tinggi.
Baca Juga: Jelang Resmi Cerai dari Baim Wong, Paula Verhoeven Punya Profesi Baru
Dalam caption-nya, Rieke Diah Pitaloka menambahkan tagar 'Viral For Justice' dan 'Usut Tuntas Mafia BBM'.
Postingan Rieke Diah Pitaloka di atas pun menimbulkan beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mendukung, ada pula yang menganggap tindakannya sudah terlambat.
"Sudah terlambat kalo tes sekarang. Barangnya sudah yang betul kalo sekarang," sindir seorang warganet.
"Kemarin ke mana aja? 10 tahun di PDI di pemerintaha? Kok nggak berani korek-korek," imbuh warganet yang lain.
"Ya pastinya udah diberesin lah, nggak ada bukti. Itu kejadian tahun berapa?" tanya warganet lalinnya.
