Fiersa Besari Ceritakan Kondisi Terakhir Dua Pendaki Senior yang Meninggal Dunia di Puncak Carstensz

Selasa, 04 Maret 2025 | 04:10 WIB
Fiersa Besari Ceritakan Kondisi Terakhir Dua Pendaki Senior yang Meninggal Dunia di Puncak Carstensz
Fiersa Besari [Instagram/fiersabesari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cerita pendakian Carstensz Pyramid di Mimika, Papua Tengah pada Jumat (28/2/2025) berakhir tragis. Dua pendaki senior, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal dunia usai terserang hipotermia.

Fiersa Besari pun masuk dalam daftar rombongan yang ikut dalam pendakian Carstensz Pyramid akhir pekan lalu. Beruntung, Fiersa masih berhasil sampai ke base camp setelah menyentuh puncak.

Kini, Fiersa Besari berbagi cerita tentang kondisi yang dihadapi para pendaki di Carstensz Pyramid. Lewat sebuah tulisan di X, Senin (3/3/2025), Fiersa menjelaskan bagaimana karakter Carstensz Pyramid yang berbeda dari gunung-gunung lain.

"Carstensz Pyramid berbeda dengan gunung di Indonesia pada umumnya," kata Fiersa Besari, mengawali ceritanya.

Baca Juga: Beda Rombongan dengan 2 Pendaki Tewas di Puncak Cartenz, Kondisi Terbaru Fiersa Besari usai Berhasil Selamat

Kalau di gunung-gunung lain para pendaki sudah disediakan trek khusus untuk naik ke puncak, medan berbeda ditawarkan Carstensz Pyramid bagi mereka yang ingin menaklukannya.

"Medan tebing dengan ketinggian 600-an meter, mewajibkan kami untuk lancar menggunakan alat-alat tali untuk naik dan turun sebagai safety prodecure," jelas Fiersa Besari.

Kondisi medan Carstensz Pyramid juga yang kemudian membuat lima pendaki, termasuk Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono mengalami hipotermia. Mereka masih dalam perjalanan turun lewat tebing saat hujan salju dan hujan angin kencang datang.

"Rangkaian tragedi yang menimpa Bu Lilie dan Bu Elsa, juga tiga korban lainnya, pada saat itu masih terjebak di area tebing," kisah Fiersa Besari.

Terpaan cuaca ekstrim membuat ruang gerak kelima pendaki jadi terbatas. Padahal di titik ketinggian itu, pendaki harus terus bergerak untuk menjaga suhu tubuh.

Baca Juga: Profil Fiersa Besari: Musisi yang Selamat dari Tragedi Carstensz

"Sebagai catatan, di ketinggian di atas 4000 MDPL, apalagi dalam cuaca buruk, kita memang tidak boleh diam terlalu lama. Sebab, rentan terkena hipotermia," papar Fiersa Besari.

Fiersa Besari. [Instagram/fiersabesari]
Fiersa Besari. [Instagram/fiersabesari]

Kondisi itu juga yang akhirnya membuat lima pendaki mengalami hipotermia. Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono jadi dua pendaki yang tidak beruntung karena hipotermia merenggut nyawa mereka.

Nasib tiga pendaki lainnya yakni Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana dan Saroni sedikit lebih baik. Mereka berhasil bertahan hidup meski sempat kritis karena hipotermia, dan berhasil dievakuasi bersamaan pada Sabtu (1/3/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI