Suara.com - Film "Anora" memboyong lima piala sekaligus dalam ajang penghargaan bergengsi Oscar. Di balik kesuskesan film tersebut, nama sutradara Sean Baker turut menjadi sorotan.
Sutradara berusia 54 tahun itu pertama kali mendapatkan nominasi sekaligus memenangkan penghargaan sutradara terbaik.
Baker berhasil bersaing dengan Brady Corbet untuk film “The Brutalist”, James Mangold untuk ”A Complete Unknown”, Coralie Fargeat untuk “The Substance” dan Jacques Audiard untuk “Emilia Perez”.
Profil Sean Baker

Sean Baker telah menempuh perjalanan panjang menuju panggung terbesar Hollywood. Ia dikenal karena memilih aktor non-aktor dan pekerja seks sungguhan dalam film-filmnya.
Lahir pada tanggal 26 Februari 1971, Baker mulai diperkenalkan ke dunia perfilman oleh ibunya yang merupakan seorang guru.
Ia mulai tertarik pada dunia perfilman pada usia enam tahun ketika ia melihat Boris Karloff memerankan monster dalam Frankenstein.
Film pertamanya "Four Letter Word" dirilis tak lama setelah ia lulus dari Universitas New York pada 2000 silam. Tak lama setelah itu hidupnya hancur karena kecanduan heroin.
Setelah keluar dari masa-masa sulit itu, Baker bertekad untuk tetap bertahan di industri perfilman, meskipun dengan kondisi yang tak mudah.
Karya
![Film Anora. [IMDb]](https://media.arkadia.me/v2/articles/rizkautamii/6Fs61cyRNBhc5T3adXWRQSd543RZTEvu.png)
Pada 2004, Baker membuat film “Take Out” yang berkisah tentang seorang imigran Tionghoa di New York yang mencoba melunasi utangnya kepada seorang penyelundup.
Baca Juga: Dukung Women from Rote Island di Piala Oscar, Presiden Prabowo Mau Nonton Awal Desember
Lalu di 2012, Baker membuat film “Starlet” yang bercerita tentang seorang aktris porno. Saat itu ia semakin tertarik pada pekerja seks dan membuatnya kerap berhubungan dengan pekerja seks komersial (PSK) yang di antaranya menjadi sahabatnya.