Suara.com - Permasalahan yang dialami band punk asal Purbalingga, Sukatani, seolah tidak ada habisnya. Usai lagu berjudul 'Bayar Bayar Bayar' dibredel dari semua platform musik, kini mereka justru difitnah.
Sukatani dituding telah menjual lagu 'Bayar Bayar Bayar' tersebut ke label besar. Sehingga lagu tersebut kini tidak lagi menjadi hak milik band beranggotakan dua personel suami istri itu.
![Potret band Sukatani.[Instagram/@sukatani.punk & @noisaresip]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/08/55096-potret-band-sukataniinstagramatsukatanipunk-atnoisaresip.jpg)
Mulanya akun @triggerfinger_hemp menjelaskan soal penjualan lagu tersebut ke warganet yang lain di kolom komentar sebuah postingan Instagram.
"@fajar2nd___ Tanya aja soal lagu bayar3x yang menurut kabar dibeli label besar dan sudah bukan milik @sukatani.band. Kalo soal LBH saya percaya akan melakukan hal terbaik. Tapi kuasa hukum sebelumnya tidak dan malah meninggalkan kejanggalan," tulis @triggerfinger_hemp.
Sukatani pun tidak diam. Mereka meluruskan bahwa pernyataan @triggerfinger_hemp tersebut tidak benar.
"Kami difitnah oleh @triggerfinger_hemp bahwa lagu Bayar Bayar Bayar dijual ke label besar. Kami dengan tegas tidak pernah menjual lagu tersebut," kata Sukatani dalam Instagram Story mereka, Sabtu (1/3/2025).

Rupanya, pemilik akun @triggerfinger_hemp juga memiliki masalah personal dengan kuasa hukum yang menangani kasus Sukatani. Itulah sebabnya akun tersebut ikut menyenggol band.
Namun, kuasa hukum tersebut sudah tidak lagi bekerja sama dengan Sukatani.
"Kami tidak terlibat soal polemik drama permusuhan antara @triggerfinger_hemp vs @sitomgum (kuasa hukumnya). Di awal @sitomgum memang mengontak kami untuk memberikan bantuan dan kami terima," imbuhnya lebih lanjut.
Baca Juga: Bupati Termuda Jawa Tengah Janji Tidak Ambil Gaji Hingga 5 Tahun ke Depan, Memang Berapa Honornya?
Sukatani menambahkan, "Setelah itu 24 jam berlalu kami menarik kuasa tersebut dan bekerja sama dengan LBH-YLBHI."