Suara.com - Film "Conclave" akhirnya tayang juga di Indonesia. Sebagai penikmat film yang selalu mencari kisah-kisah yang menggugah pikiran, saya sangat antusias ketika menonton film ini.
Diadaptasi dari novel Robert Harris, "Conclave" menyajikan kisah yang menarik tentang proses pemilihan Paus baru setelah kematian mendadak sang pemimpin Gereja Katolik.
Film yang disutradarai oleh Edward Berger ini menyoroti intrik politik dan moral yang terjadi di balik dinding Vatikan, dengan Ralph Fiennes sebagai Kardinal Lawrence yang begitu mencuri perhatian.
Dari awal, "Conclave" berhasil menciptakan atmosfer misteri yang begitu kuat. Dengan latar Vatikan yang megah dan penuh rahasia, film ini membawa kita ke dalam dunia di mana kepercayaan, ambisi dan moralitas saling bertabrakan.
Penonton diajak mengikuti perjalanan Lawrence yang menemukan serangkaian rahasia mengejutkan yang bisa mengguncang Gereja Katolik. Intrik demi intrik terjalin dengan cermat, membuat film ini begitu menegangkan dan mengundang rasa ingin tahu.
Akting, Sinematografi, dan Musik yang Memukau

Tidak bisa dipungkiri, daya tarik utama film ini adalah akting Ralph Fiennes yang luar biasa. Sejak debutnya di layar lebar, pemeran Lord Voldemort dalam "Harry Potter" series ini selalu mampu menghidupkan karakter dengan begitu meyakinkan.
Sebagai Kardinal Lawrence, Ralph Fiennes tampil dengan penuh ketenangan dan kedalaman emosional, menjadikannya sosok yang menarik untuk diikuti sepanjang cerita.
Tak hanya Fiennes, para aktor pendukung juga memberikan performa yang solid. Stanley Tucci sebagai Kardinal Bellini tampil elegan, sementara John Lithgow memberikan nuansa licik sebagai Kardinal Tremblay.
Baca Juga: Michelle Trachtenberg Meninggal Dunia, Ini Deretan Film yang Pernah Dibintanginya
Selain akting, sinematografi film ini juga patut diacungi jempol. Vatikan ditampilkan begitu indah dan memanjakan mata dengan pencahayaan yang dramatis serta visual yang elegan.