Infografis
Suara.com - Selebgram Marissya Icha baru-baru ini membuat konten sindiran untuk kasus oplos Pertalite menjadi Pertamax. Namun, alih-alih mendapat dukungan, ia justru menuai teguran dari warganet.
Konten itu dibuat ketika Marissya Icha mengisi BBM di SPBU. Ia sengaja memilih bahan bakar pertamax hanya untuk memastikan keasliannya.
"POV: Trust Issue Sama Negara Sendiri," tulisnya di dalam video. Marissya Icha juga menyisipkan judul berita bertajuk "Oplos Pertalite Jadi Pertamax, Dirut Pertamina Patra Niaga Jadi Tersangka Korupsi: Kerugian Capai 193 T".
Pada video, mula-mula Marissya Icha membeli Pertamax 92 seharga Rp800 ribu.
Baca Juga: Norma Risma Bongkar Kondisi Hubungannya dengan Ibu Kandung yang Selingkuh dengan Suaminya
"Pertamax 92, beneran kan? Bukan Pertalite versi nggak antre ya?" tanya Marissya Icha kepada pegawai Pertamina sambil tertawa. Sang pegawai pun menegaskan bahwa Pertamax di SPBU tersebut asli.
Tidak puas, Marissya Icha kembali bertanya tentang perbedaan Pertamax dengan Pertalite.
"Bedanya Pertalite sama Pertamax apa?" tanyanya lebih lanjut kepada pegawai yang sedang mengisi bahan bakar ke mobilnya.
"Bedanya dari RON-nya. RON-nya Pertalite 90, RON-nya Pertamax 92. Warnanya kalau Pertalite hijau, kalau Pertamax 92 biru warnanya," jawab sang pegawai.
"Kalau ini? Biru? Bukan hijau ya? Kalau sekarang udah biru, nggak tahu kalau kemarin. Trust issue," sindir Marissya Icha sembari terbahak-bahak.
Baca Juga: Iwan Fals Ungkap Peran Radio buat Lagu 'Bento' dan 'Oemar Bakrie'
Konten teman dekat mendiang artis Vanessa Angel itupun menuai beragam komentar dari warganet. Ada beberapa yang malah menegurnya karena menyalakan kamera di area pengisian bensin.
"Kok direkam ya? Bukannya nggak boleh ya main HP atau pake kamera di pom?" tanya seorang warganet.
"Setau aku sih kamera saat pengisian nggak boleh guys. Bener nggak sih? Soalnya ada larangannya di dekat alatnya itu," tegur warganet yang lain.
"Aku curiga dia buzzer. Sekarang muncul banyak video yang menyangkal isu bahwa selama ini Pertamax yang beredar di lapangan itu bukan oplosan," curiga warganet lainnya.
