Kini Bensin Pun Dikorupsi, Joko Anwar: Berita Buruk 3 Kali Sehari, Kayak Minum Obat

Rabu, 26 Februari 2025 | 12:47 WIB
Kini Bensin Pun Dikorupsi, Joko Anwar: Berita Buruk 3 Kali Sehari, Kayak Minum Obat
Joko Anwar. [suara.com/ Nanda Hadiyanti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sorotan tajam publik terhadap praktek kecurangan dan arogansi para penguasa belum mereda. Keberhasilan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI mengungkap praktik korupsi di tubuh BUMN sekelas Pertamina jadi salah satu pemicu terkini kemarahan masyarakat.

Tak main-main, kecurangan beberapa petinggi Pertamina berdampak langsung ke keseharian masyarakat. Publik harus menerima kenyataan bahwa bensin non subsidi jenis Pertamax yang beredar ternyata hasil oplosan dari produk subsidi Pertalite yang dimodifikasi.

Reaksi marah dan geram pun mulai bermunculan di media sosial. Mereka yang biasa berbicara lantang soal ragam isu sosial Tanah Air pun makin kencang menyuarakan keresahannya.

Twit Joko Anwar soal kecurangan Pertamina yang mengoplos Pertalite jadi Pertamax. [Twitter]
Twit Joko Anwar soal kecurangan Pertamina yang mengoplos Pertalite jadi Pertamax. [Twitter]

Salah satu keluhan terbaru datang dari Joko Anwar. Sutradara ternama ini percaya ada yang salah dengan sistem penegakan hukum di Indonesia, karena publik bisa dihantam isu besar berturut-turut seperti sekarang.

"Berita buruk, termasuk mega korupsi di Indonesia, bagi kami rakyat udah kayak minum obat. Sehari tiga kali," kata Joko Anwar di X, Rabu (26/2/2025).

Joko Anwar merasa miris dengan situasi Indonesia saat ini. Padahal, pergantian kepemimpinan diharapkan bisa membawa perubahan ke arah positif. "Gini amat nasib kita ya," ujar Joko Anwar skeptis.

Ditambah lagi, korupsi di tubuh Pertamina juga membuat negara merugi hingga Rp193,7 triliun. Berkaca dari kasus PT Timah yang sebelumnya membuat negara boncos sampai Rp300 triliun, Joko Anwar melihat mereka yang punya kuasa seperti tidak memikirkan lagi dampak perbuatan curang mereka.

"Ratusan triliun sudah kayak enggak ada artinya," ucap Joko Anwar mengeluh.

Keresahan Joko Anwar terhadap penyelenggara pemerintahan saat ini memancing pengguna X lain untuk berkomentar. Salah satunya seperti akun @hmm_r***, yang membayangkan betapa kayanya Indonesia andai dua kasus korupsi besar senilai ratusan triliun Rupiah tidak terjadi.

Baca Juga: Profil Hana Malasan, Pemeran Utama Film Pengepungan di Bukit Duri

"Nggak kebayang, betapa sejahteranya rakyat Indonesia kalau semua uang itu nggak dikorupsi. Jalanan udah keramik semua, nggak ada rakyat yang mau terima zakat, pendidikan dan kesehatan gratis, semua yang di atas usia 60 dapet pensiun," kata akun tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI