Biasanya Jarang Komentar, Deva Mahenra Kasih Sindiran Keras Buntut Pertamina Jual Bensin Oplosan

Selasa, 25 Februari 2025 | 21:45 WIB
Biasanya Jarang Komentar, Deva Mahenra Kasih Sindiran Keras Buntut Pertamina Jual Bensin Oplosan
Aktor Deva Mahenra ketika ditemui saat acara peluncuran produk kecantikan milik Anya Geraldine di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (31/5/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Praktek curang pejabat negara semakin tidak bisa ditoleransi. Kali ini, masyarakat benar-benar merasakan imbasnya buntut korupsi di tubuh Pertamina.

Tak tanggung-tanggung, praktek korupsi sampai membuat Pertamina mengoplos bensin jenis RON 90 (Pertalite) dengan zat tertentu untuk dijual sebagai produk RON 92 (Pertamax). Yang lebih mengejutkan lagi, praktek semacam itu sudah berlangsung beberapa tahun.

Profil Pemain Film Ipar Adalah Maut (instagram/mdpictures_official)
Profil Pemain Film Ipar Adalah Maut (instagram/mdpictures_official)

Selama ini, masyarakat diminta membeli Pertamax agar penerapan subsidi dalam penjualan Pertalite tidak salah sasaran. Ternyata, Pertamax yang diperuntukkan bagi masyarakat mampu pun berbahan baku Pertalite yang dimodifikasi.

Kemarahan publik tak terelakkan lagi. Mereka yang selama ini menghindari pembelian Pertalite agar tidak menyalahgunakan subsidi pemerintah kompak menyuarakan kekecewaan karena merasa dikadali.

Baca Juga: Kilau Isi Garasi Dirut Pertamina Patra Niaga yang Tersandung Korupsi: Satu Motornya Setara Harga 3 Avanza

Bahkan, suara sumbang ikut datang dari orang yang biasanya jarang mengomentari isu-isu sosial. Salah satunya seperti Deva Mahenra, yang terang-terangan menyindir himbauan pemerintah untuk masyarakat mengedepankan penggunaan produk lokal.

"Diimbau mencintai produk dalam negeri, tetapi kualitas produknya diakali," tulis Deva Mahenra di X, Selasa (25/2/2025).

Kali ini, Deva Mahenra tidak bisa mengikuti arahan pemerintah. Sudah cukup dirinya diakali, bahkan sekedar untuk membeli bensin yang menunjang kegiatan sehari-hari.

"Ya kali," lanjut Deva Mahenra dalam tulisan tersebut.

Keluhan Deva Mahenra disetujui beberapa pengguna X. Banyak yang sakit hati karena sudah terlanjur menumbuhkan kecintaan ke produk lokal.

Baca Juga: Mayoritas Saham Koleksi Danantara Kompak Merah, Ada yang Anjlok 4,78 Persen

"Cintai produk lokal, eh tahunya membual," tutur akun @panggihas di kolom komentar.

"Secinta itu sama produk lokal. Dari barang sampai orang. Padahal bukan kaum mendang-mending, tapi takut banget ketipu packaging," timpal akun @trii_ambar.

Potret Deva Mahenra (Instagram/devamahenra)
Potret Deva Mahenra (Instagram/devamahenra)

Ada juga yang menyerukan ajakan boikot Pertamina, khususnya bagi mereka yang di kotanya sudah tersedia stasiun pengisian bahan bakar dari pihak swasta.

"Kalau bisa boikot Starbucks, McD dan lain-lain, bisa lah boikot Pertamina juga. Apalagi di kota-kota gede yang masih ada pilihan Shell, Vivo dan BP," ajak akun @teguhrdn.

Total kerugian negara buntut korupsi bensin oplosan Pertamina sendiri mencapai Rp193,7 triliun. Riva Siahaan selaku Dirut PT Pertamina Patra Niaga pun sudah ditetapkan sebagai tersangka bersama enam orang lain, dengan tiga di antaranya dari pihak swasta yang bermitra.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI