Suara.com - Praktek curang pejabat negara semakin tidak bisa ditoleransi. Kali ini, masyarakat benar-benar merasakan imbasnya buntut korupsi di tubuh Pertamina.
Tak tanggung-tanggung, praktek korupsi sampai membuat Pertamina mengoplos bensin jenis RON 90 (Pertalite) dengan zat tertentu untuk dijual sebagai produk RON 92 (Pertamax). Yang lebih mengejutkan lagi, praktek semacam itu sudah berlangsung beberapa tahun.

Selama ini, masyarakat diminta membeli Pertamax agar penerapan subsidi dalam penjualan Pertalite tidak salah sasaran. Ternyata, Pertamax yang diperuntukkan bagi masyarakat mampu pun berbahan baku Pertalite yang dimodifikasi.
Kemarahan publik tak terelakkan lagi. Mereka yang selama ini menghindari pembelian Pertalite agar tidak menyalahgunakan subsidi pemerintah kompak menyuarakan kekecewaan karena merasa dikadali.
Bahkan, suara sumbang ikut datang dari orang yang biasanya jarang mengomentari isu-isu sosial. Salah satunya seperti Deva Mahenra, yang terang-terangan menyindir himbauan pemerintah untuk masyarakat mengedepankan penggunaan produk lokal.
"Diimbau mencintai produk dalam negeri, tetapi kualitas produknya diakali," tulis Deva Mahenra di X, Selasa (25/2/2025).
Kali ini, Deva Mahenra tidak bisa mengikuti arahan pemerintah. Sudah cukup dirinya diakali, bahkan sekedar untuk membeli bensin yang menunjang kegiatan sehari-hari.
"Ya kali," lanjut Deva Mahenra dalam tulisan tersebut.
Keluhan Deva Mahenra disetujui beberapa pengguna X. Banyak yang sakit hati karena sudah terlanjur menumbuhkan kecintaan ke produk lokal.
"Cintai produk lokal, eh tahunya membual," tutur akun @panggihas di kolom komentar.