Suara.com - Baskara Putra atau Hindia merilis album Doves, 25' on Blank Canvas pada Senin (24/2/2025). Karya-karya dalam album tersebut didominasi kritik terhadap isu-isu sosial yang sampai sekarang belum tuntas.
Dari 16 lagu, ada satu karya yang mencuri perhatian publik dengan judul (kamis). Tak ada lantunan musik di dalamnya, karya berdurasi hampir 5 menit itu cuma memuat rekaman suara salah satu aktivis aksi Kamisan, Maria Catarina Sumarsih.
Rangkuman cerita coba dibagikan Maria Catarina Sumarsih, yang kehilangan putranya Wawan pada tragedi penembakan mahasiswa oleh aparat di 1998. Ia memulai kisah dari bagaimana keseharian Wawan di rumah, yang dikenal sebagai sosok yang menyenangkan.
"Wawan itu anak yang menyenangkan. Hobinya membaca. Dia di kamar mandi pun selalu baca koran atau komik atau buku," demikian potongan kisah Maria Catarina Sumarsih tentang mendiang putranya.
Baca Juga: Sukses Gelar Konser di Jakarta, Wave to Earth Ungkap Kerinduan ke Penonton
Wawan juga sosok mahasiswa yang kritis. Ia ikut turun sebagai relawan kemanusiaan untuk membantu mahasiswa yang terluka dalam demonstrasi saat itu.
Sampai di satu momen, Wawan ingin menolong salah satu mahasiswa yang ditembak aparat di halaman kampus Atma Jaya, Jakarta. Kebetulan, Wawan memang terdaftar sebagai salah satu mahasiswa di sana.
Wawan, yang sudah mendapat izin dari aparat untuk membantu mahasiswa yang ditembak, ternyata harus meregang nyawa dengan cara serupa.
"Sekitar jam 3 sore, aparat masuk Atma Jaya. Ada korban yang jatuh, Wawan kasih tahu. 'Pak, itu ada korban. Boleh ditolong atau tidak?'. Tentara itu mengatakan, 'Boleh, silakan'. Kemudian Wawan mengeluarkan bendera putih, dilambai-lambaikan. Tetapi pada saat Wawan mau mengangkat korban, justru Wawan ditembak," papar Maria Catarina Sumarsih.
Hingga sekarang, Maria Catarina Sumarsih belum mendapat keadilan atas kematian putranya. Hal itu juga yang mendorongnya untuk ikut dalam setiap aksi Kamisan guna memperingati mereka yang jadi korban saat itu.
Baca Juga: Selain Mini Konser, Kandis Berniat Gelar Fan Meeting di Indonesia
Keberanian Hindia mengangkat rekaman suara keluarga korban penembakan 98 pun mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Salah satunya seperti organisasi kemanusiaan KontraS, yang sampai mengunggah ulang video lirik lagu (kamis) di akun X resmi mereka.
"Kenangan akan Wawan yang menjadi api semangat dan kemudian menjelma serupa cinta kasih kepada sesama manusia lewat Aksi Kamisan oleh ibu Sumarsih. Kamis di Doves, mixtape karya Hindia. Jangan diam! Lawan," tulis akun tersebut.
Diperlihatkan juga momen di mana Baskara Putra bertatap muka langsung dengan Maria Catarina Sumarsih saat membuat rekaman audio itu. Sang musisi terlihat jelas cuma memanfaatkan ponsel miliknya untuk merekam cerita Sumarsih.
"Sesederhana ini prosesnya. Baskara pakai HP-nya aja. Respect untuk semua tim yang terlibat untuk pengungkapan kebenaran ini," kata akun X @jolayjali di unggahan lain.