Infografis
Suara.com - Belakangan ini sosok Keenan tengah menjadi sorotan publik, usai menolak tawaran sebesar Rp 50 juta dari manajemn penyanyi Vidi Aldiano. Tawaran tersebut diberikan untuk penggunaan salah satu lagu terkenalnya, 'Nuansa Bening'. Hal ini lantas membuat lagu karya Keenan Nasution turut disorot.
Sebelumnya, Keenan Nasution mengatakan bahwa uang Rp50 juta yang ditawarkan pihak manajer Vidi Aldiano tersebut sebagai tanda terima kasih. Namun alih-alih dengan senang hati menerima uang bernilai fantastis ini, musisi legendaris itu justru menolaknya lantaran merasa cara yang dilakukan tak tepat.
Hal tersebut lantaran saat itu merupakan momen pertama kalinya ia bertemu dengan manajer Vidi Aldiano sejak lagu Nuansa Bening diaransemen ulang pada tahun 2008. Kedatangan mendadak pihak manajer Vidi Aldiano ini membuat dirinya merasa kurang nyaman.
Menurut pengakuan Keenan, pemberian uang secara tiba-tiba tanpa menjalin komunikasi sebelumnya tersebut terasa kurang pas. Tak sampai di situ, rupanya ia didatangi dua kali ke rumah oleh pihak Vidi Aldiano untuk berkomunikasi. Namun, ia merasa bahwa ada hal yang mungkin kurang dipahami oleh mereka tentang hak pencipta lagu.
Baca Juga: Dinyanyikan Sejak 2008, Vidi Aldiano Baru Temui Keenan Nasution di 2024, Royalti Rp50 Juta Ditolak
Sebagai informasi, Nuansa Bening sendiri adalah lagu yang diciptakan oleh Keenan Nasution pada tahun 1978 lalu. Lagu tersebut kemudian dinyanyikan ulang oleh Vidi Aldiano pada tahun 2008. Diketahui lagu ini mengantar debutnya di dunia musik, hingga membawa penyanyi muda itu menjadi populer sampai saat ini.
Mengenal Keenan Nasution
Melansir dari beberapa sumber, Keenan Nasution adalah musisi kelahiran Jakarta pada tanggal 5 Juni 1952. Pria berdarah Batak tersebut mempunyai nama lengkap Rada Krisnan Nasution.
Dalam perjalanan kariernya di industri musik, Keenan Nasution telah berkolaborasi dengan berbagai musisi kenamaan Indonesia, seperti Benyamin Sueb, God Bless, Fariz Rustam Munaf, Chrisye, dan Guruh Soekarnoputra. Dengan aliran musik pop dan rock progresif, Keenan Nasution tak hanya dikenal sebagai penyanyi, namun juga sebagai pencipta lagu serta pemain instrumen musik, termasuk vokal dan drum.
Sejak berkarier di industri musik, Keenan sudah melalui berbagai fase dan tantangan sepanjang hidupnya. Ia memulai debutnya pada tahun 1966 dan masih berkarya hingga kini.
Lagu Karya Keenan Nasution
Berikut ini adalah daftar karya Keenan Nasution selama kariernya di dunia hiburan Indonesia:
Baca Juga: Kekayaan Vidi Aldiano, Beri Uang Royalti Lagu Nuansa Bening Berujung Ditolak Keenan Nasution
Daftar album solo:
• Di Batas Angan-Angan (1978)
• Nuansa Bening (1978)
• Tak Semudah Kata-Kata (1979)
• Akhir Kelana (1980)
• Beri Kesempatan (1981)
• My Love bersama Ida Royani (1982)
• Romansa bersama Ida Royani (1982)
• 42nd Street (1983)
• Dara-Dara (1985)
• Dulu Lain Sekarang Lain (1985)
• Kupu-Kupu Cinta (1986)
• Bunga Asmara (1990)
• Apa Yang Telah Kau Buat (2007)
• Akustik (2012)
Daftar Album yang Melibatkan Keenan Nasution:
• Gipsy – Kesepakatan dalam Kepekatan, (tahun 1976), sebagai pemain drum dan penyanyi pada lagu Indonesia Maharddhika dan Geger Gelgel
• D&R – self-titled, (tahun 1976), sebagai pemain drum dan penyanyi pada lagu Cindy
• Various Artists – 9 Lagu Terbaik Festival Lagu & Penyanyi Populer Tingkat Nasional V/(tahun 1977), sebagai penyanyi dan pencipta lagu Di Batas Angan-Angan
• Various Artists – 10 Lagu Terbaik Lomba Cipta Lagu Remaja (tahun 1977), sebagai penata musik, dan pemain drum serta sebagai penyanyi pada lagu Kemelut dan Oh Bunga Anggrek
• Erros Djarot, dkk. – Badai Pasti Berlalu, (tahun 1977), sebagai pemain drum pada lagu Khayalku, Angin Malam, dan Semusim
• Various Artists – 10 Lagu Terbaik Lomba Cipta Lagu Remaja (tahun 1978), sebagai pemain drum dan penyanyi pada lagu Awan Putih serta Saat Harapan Tiba
• Chrisye – Sabda Alam, (tahun 1978), sebagai pemain drum
• Chrisye – Percik Pesona, (tahun 1979), sebagai pemain drum pada lagu Kehidupanku
• Yockie Suryo Prayogo – Musik Saya Adalah Saya, (tahun 1979), sebagai pemain drum
• Harry Sabar – Lentera, (tahun 1979), sebagai penata musik, pencipta lagu, dan pemain kibor pada lagu Khalwat Jiwa; pemain drum pada lagu Lentera, Kitaran Warsa, Kemarin dan Hari Ini, dan Khalwat Jiwa
• Fariz RM – Selangkah Ke Seberang, (tahun 1979), sebagai pemain drum pada lagu Kutuk Seribu Dewa
• Mira Ismuthiar – Terluka, (tahun 1981), sebagai pemain drum
• Harry Sabar – Bayang Pesona, (tahun 1981), sebagai pemain drum pada lagu Salam Negeriku
• Harry Sabar – Kasih Sayang, (tahun 1985), sebagai pemain drum
• Doddy Soekasah – Laras Hati, (tahun 1985), sebagai pemain drum
• Gank Pegangsaan – Palestina I, (tahun 1991), sebagai pemain drum, penyanyi pada lagu Dirimu, Jalan Sabang, dan Matahari
• Al Haj – Biang Kerok, (tahun 1992), sebagai pemain drum
• Doddy Soekasah – Serambi, (tahun 1999), sebagai penyanyi.
Berkat kesuksesan dari lagu berjudul "Indonesia Maharddhika" berhasil membawa Keenan Nasution memenangkan AMI Awards tahin 2015 untuk kategori Karya Produksi Progressive Terbaik bersama bersama Iwan Hasan & Rick Wakeman.
Itulah tadi lagu karya Keenan Nasution, kini sosoknya disorot usai menolak tawaran Rp50 Juta dari Vidi Aldiano atas lagu yang diciptakannya, Nuansa Bening.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
