Suara.com - Ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) viral karena menyinggung tentang program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran yakni makan bergizi gratis (MBG). Pendakwah 47 tahun ini mengkritik pemerintah yang lebih mementingkan memberi makan anak daripada membuka lowongan pekerjaan untuk orangtuanya.
Bukan tanpa alasan, menurut sang ustaz sudah menjadi kewajiban orangtua terutama bapak untuk memberi makanan yang bergizi ke anak-anaknya. Bukan malah negara lewat dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Tugas negara itu bukan ngasih makan anak-anak. Tugas negara itu kasih kerja bapaknya. Anaknya ya diurus bapaknya. Ngapain negara yang urus?" ucap UAS dalam ceramahnya di depan para jemaah.
Sekali lagi, UAS menyarankan agar pemerintah memberikan lowongan pekerjaan yang lebih banyak pada rakyat agar orangtua punya penghasilan dan bisa memberikan makanan bergizi. Program unggulan Prabowo-Gibran juga dianggap terbalik konsepnya.
"Negara itu menyediakan lapangan kerja, bapaknya punya gaji ngasih makan anaknya bergizi. Begitu konsepnya," katanya menyambung.
Di akhir video yang diunggah ulang akun gosip, UAS mengaku prihatin karena kenyataannya banyak orangtua yang menganggur. Dan kenyataannya pemerinta malah membuat program baru yang menguras dana APBN.
"Bagaimana anak dikasih makan dari APBN, sementara ayahnya dibiarkan tidak punya pekerjaan," ujarnya.
Ceramah UAS menuai pro kontra karena menyenggol pemerintah. Banyak yang sepakat dengan pandangan sang ustaz.
"Bener, harusnya lapangan pekerjaan yang diperbanyak jangan dipersulit," komentar seorang warganet.
"Kami Indonesia timur tidak butuh makan gratis, kami butuh pendidikan gratis. Kami tidak pernah kelaparan, tidak pernah ada pengemis di timur, gelandangn, apalagi hidup di kolong jembatan," kata warganet lainnya.
![Ustaz Abdul Somad (UAS). [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/21/15037-ustaz-abdul-somad-uas.jpg)
Namun tak sedikit pernyataan itu dianggap tak pantas disampaikan dalam sebuah kegiatan ceramah atau berdakwah. Warganet juga mengingatkan UAS tentang peran seorang pemuka agama antara lain membawa kedamaian.
"Tugas pemerintah itu ikut berperan serta mensejahterakan rakyatnya, tanpa terkecuali, termasuk anak-naak (seharusnya). Dan tugas ustaz itu menebar kebaikan, bukan kebencian. Dahlah pak," imbuh seorang warganet.
"Maaf tugas ustaz itu ceramah tentang agama, enggak usah ikut-ikutan polemik politik dan apa yang dikerjakan negara. Kalau ceramah kayak gitu sama aja dengan doktrin tuh orantua yang ikutan pengajian jadi benci sama yang dikerjakan negara. Bukannya bersyukur anak dapat rezeki meskipun cuma makan satu kali aja di sekolah, ehhh malah ga terima. Dahh lah ustaz, kalau ceramah yang benar kalau enggak ada ide topik buat ceramah semedi dl di goa baru dapat wangsit ceramah yang benar," ujar warganet lain nyinyir.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah